Kemendag pastikan ketersediaan komoditas pangan cukup



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin ketersediaan bahan pangan pokok tersedia selama pandemi wabah virus corona.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto mengatakan, pihaknya akan terus memantau ketersediaan bahan pokok di seluruh Indonesia. Kebutuhan bahan pokok yang dipantau antara lain, beras, minyak goreng, terigu, kedelai, daging sapi, telur ayam, bawang merah, bawang putih, dan gula.

"Harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok secara umum dalam kondisi normal," kata Suhanto, Rabu (25/3).


Baca Juga: Percepat impor alat kesehatan dan pelindung diri, Kemendag terbitkan Permendag No 28

Suhanto mengatakan, pasokan beras saat ini mencukupi. Ia bilang, Badan Urusan Logistik (Bulog) akan memastikan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) beras medium yang dilaksanakan sepanjang tahun hingga akhir Desember mendatang.

"Saat ini Bulog masih menguasai beras 1,5 juta ton," ujar dia.

Suhanto mengatakan, dalam penyalurannya, Bulog telah bekerjasama dengan retail modern di seluruh Indonesia. Harapannya, dengan kerjasama tersebut, beras medium Bulog dapat ditemui oleh masyarakat di retail-retail modern.

Suhanto menyebutkan, pasokan beras terbilang aman. Apalagi pada akhir Maret dan April nanti sudah mulai memasuki masa panen raya.

"Akhir bulan Maret sebagian sudah mulai panen, begitu juga bulan April, sehingga kami yakin untuk beras dalam keadaan cukup," ucap dia.

Lebih lanjut, Suhanto mengatakan, komoditas yang harganya naik signifikan saat ini adalah gula dan bawang putih. Sebab itu, Kemendag telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi hal tersebut.

Suhanto mengatakan, Kemendag telah memberikan persetujuan impor bawang putih sebanyak 150.000 ton. Per 9 Maret, realisasi impor bawang putih mencapai 11.000 ton.

Kemendag bersama Satuan Tugas Pangan juga telah memantau gudang importir agar tidak terjadi penimbunan bahan pokok.

"Harga bawang putih dibanding nasional sekarang Rp 42.300 per kilogram. Kami memberikan relaksasi impor untuk bawang putih dan bawang bombai," kata dia.

Editor: Herlina Kartika Dewi