KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk sektor industri untuk memberikan dukungan dalam pemenuhan kebutuhan gas oksigen medis bagi penanganan pasien Covid-19. Hal ini sesuai dengan tekad mengerahkan semua kemampuan industri dalam negeri untuk memenuhi lonjakan kebutuhan gas oksigen nasional. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmitra menyebut, sektor industri dapat memberikan kontribusi yang besar dalam penanggulangan Covid-19 pada situasi sekarang ini. “Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada perusahaan industri PT Indo-Rama Synthetics Tbk serta PT Indorama Ventures Indonesia yang telah bersedia mendonasikan peralatan oxygen concentrator,” kata dia dalam siaran pers di situs Kemenperin, Sabtu (10/7). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, per 6 Juli 2021, kebutuhan oksigen medis meningkat hingga 2.333 ton per hari, sementara kapasitas nasional berada di angka 1.578 ton hari. Artinya, terdapat defisit sekitar 575 ton per hari.
Kemenperin terima bantuan 600 oksigen consentrator dari perusahaan tekstil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk sektor industri untuk memberikan dukungan dalam pemenuhan kebutuhan gas oksigen medis bagi penanganan pasien Covid-19. Hal ini sesuai dengan tekad mengerahkan semua kemampuan industri dalam negeri untuk memenuhi lonjakan kebutuhan gas oksigen nasional. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmitra menyebut, sektor industri dapat memberikan kontribusi yang besar dalam penanggulangan Covid-19 pada situasi sekarang ini. “Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada perusahaan industri PT Indo-Rama Synthetics Tbk serta PT Indorama Ventures Indonesia yang telah bersedia mendonasikan peralatan oxygen concentrator,” kata dia dalam siaran pers di situs Kemenperin, Sabtu (10/7). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, per 6 Juli 2021, kebutuhan oksigen medis meningkat hingga 2.333 ton per hari, sementara kapasitas nasional berada di angka 1.578 ton hari. Artinya, terdapat defisit sekitar 575 ton per hari.