KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih membuka kesempatan masukan dari para pelaku usaha tambang batubara terkait peningkatan penerimaan negara sebagai syarat perpanjangan kontrak pertambangan. Sebagai informasi, pemerintah sedang menyiapkan Peraturan Pemerintah (PP) turunan dari UU No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) yang salah satunya berisi mengenai persyaratan perpanjangan kontrak pertambangan. Sebelumnya, pemilik Perjanjian Kontrak Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) hanya mengeluarkan dana hasil produksi batubara (DHPB) royalty sebesar 13,5% ditambah lumpsum payment dan PBBKB 7,5% (reimburse), sales tax maksimal 5%, dan PPh Badan 45%.
Kementerian ESDM masih terbuka menerima masukan untuk pajak batubara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih membuka kesempatan masukan dari para pelaku usaha tambang batubara terkait peningkatan penerimaan negara sebagai syarat perpanjangan kontrak pertambangan. Sebagai informasi, pemerintah sedang menyiapkan Peraturan Pemerintah (PP) turunan dari UU No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) yang salah satunya berisi mengenai persyaratan perpanjangan kontrak pertambangan. Sebelumnya, pemilik Perjanjian Kontrak Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) hanya mengeluarkan dana hasil produksi batubara (DHPB) royalty sebesar 13,5% ditambah lumpsum payment dan PBBKB 7,5% (reimburse), sales tax maksimal 5%, dan PPh Badan 45%.