Kementerian PUPR siapkan langkah penanganan darurat banjir bandang di Luwu Utara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Kamis (16/7/2020) meninjau lokasi banjir bandang yang melanda Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan untuk melihat upaya penanganan darurat akibat bencana tersebut.

Basuki mengatakan, hingga saat ini Kementerian PUPR bersama tim gabungan yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, TNI, Polri, Basarnas dan BPBD Kabupaten Luwu Utara telah berhasil membuka sebagian akses Jalan Masamba dari Palopo sepanjang 70 km yang sebelumnya sempat sampai kemarin terputus karena banjir disertai lumpur setinggi sekitar 1 hingga 2 meter.

"Saat ini ruas jalan Palopo - Masamba yang sudah terbuka tersebut bisa ditempuh dengan waktu sekitar 90 menit," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/7).


Baca Juga: BPJT: Sistim transaksi tol non-tunai nirsentuh pakai aplikasi di smartphone

Kementerian PUPR telah mengerahkan 10 unit alat berat berupa 4 unit excavator, 2 unit Dozer, dan 4 unit Dump Truk ke Desa Radda yang kondisinya paling parah akibat banjir bandang untuk membantu pembersihan lumpur.

Selain itu dikerahkan sebanyak 2 unit excavator dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara, 1 unit dari Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, dan 1 unit dari mitra kerja. Lebih lanjut, Basuki menegaskan telah menyiapkan tiga langkah untuk membantu penanganan darurat banjir bandang tersebut.

Pertama membuka akses konektivitas Palopo - Masamba secepatnya dengan target waktu dalam tiga hari, khususnya jalan yang masih tergenang dan tertutup lumpur di Kecamatan Masamba. Kedua, membersihkan Kecamatan Masamba dan sekitarnya dari lumpur pasir.

"Ketiga, untuk penanganan permanen, dilakukan normalisasi sungai dengan pengerukan, perbaikan alur sungai dan pembuatan tanggul sungai dengan struktur permanen," ucap dia.

Basuki menginstruksikan agar lumpur pasir yang dibersihkan dari permukiman tersebut dikumpulkan dan dimasukkan ke geobag untuk dimanfaatkan menjadi tanggul sementara di bantaran tiga sungai (Rongkong, Radda dan Masamba) agar tidak terjadi luapan material dari sungai-sungai tersebut saat terjadi hujan di hulu.

Baca Juga: Penyaluran anggaran program padat karya tunai sudah mencapai Rp 5,68 triliun

Editor: Handoyo .