Kenapa Armenia dan Azerbaijan sering berperang sejak 1991? ini 4 hal penyebabnya



KONTAN.CO.ID - Baku. Konflik Armenia vs Azerbaijan kembali berperang di perbatasan kedua negara Minggu (12/7). Perang antar dua negara pecahan Uni Soviet ini sering terjadi sejak tahun 1991.

Namun, pada baku tembak militer Armenia dan Azerbaijan di Karabakh Minggu (12/7/2020) adalah insiden terburuk kedua negara sejak tahun 2016. Setidaknya 16 tentara dari kedua belah pihak telah tewas dan puluhan lainnya terluka akibat insiden tersebut. 

Baca juga: Langkah ini jadi bukti keseriusan Kanye West sebagai calon presiden Amerika Serikat

Armenia dan Azerbaijan merupakan pecahan dari bekas Uni Soviet di Kaukasus. Kedua negara saling berselisih mengenai wilayah selama puluhan tahun. Perselisihan tersebut tak jarang berakhir menjadi pertempuran bersenjata yang cukup mematikan.


Dilansir dari AFP, Kamis (16/7/2020), berikut adalah masalah utama seputar konflik Armenia vs Azerbaijan.

Nagorny Karabakh

Perselisihan utama antara Armenia vs Azerbaijan adalah persebutan wilayah Nagorny Karabakh di perbatasan kedua negara. Pada 1921, Pemerintah Uni Soviet menggabungkan wilayah yang didominasi etnik Armenia dan etnik Azerbaijan tersebut.

Setelah Uni Soviet runtuh pada 1991, separatis Armenia mengambil wilayah itu dalam sebuah insiden yang didukung oleh Pemerintah Armenia. Tidak terima wilayahnya direbut, meletuslah pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia yang menewaskan 30.000 orang. Ratusan ribu orang juga menjadi korban dan mengungsi dari rumah mereka.

Pada 1994, Armenia vs Azerbaijan melakukan gencatan senjata yang dimediasi oleh Rusia, Amerika Serikat (AS), dan Perancis. Namun, pertempuran antara kedua negara masih sering meletus. Pada 2016, terjadi bentrokan hebat yang menyebabkan sekitar 110 orang tewas.

Selanjutnya: Pemberontakan dan ..

Editor: Adi Wikanto