Keseriusan Pemerintah Terkait Penerapan Euro 4 Dipertanyakan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keseriusan pemerintah dalam penerapan standar emisi Euro 4 pada kendaraan diesel di Indonesia mulai 7 April 2022 patut dipertanyakan.  Hingga saat ini konsumen belum mendapat kejelasan dan jaminan tentang ketersediaan bahan bakar pendukung hingga ke pelosok. Kejelasan besaran harga BBM dan lonjakan harga kendaraan. 

“Penerapan standar Euro 4 mundur terus bertahun-tahun. Saat negara lain sudah di level Euro 6, kita masih berkutat untuk kejelasan Euro 4. Ini bukti pemerintah tidak serius,” ujar pengamat kebijakan publik Agus Pambagio dalam keterangannya, Selasa (8/3).

Menurut Agus, tidak seriusnya pemerintah karena tidak adanya dirigen yang jelas untuk mengkoordinasikan kebijakan itu. Contohnya, bagaimana kepastian ketersediaan BBM solar, semestinya saat ini sudah jelas posisinya, baik dengan Pertamina dan juga Kementerian ESDM. Lalu dengan Kepolisian untuk penindakan hukumnya.


Agus menduga, banyak kepentingan dan lobi-lobi pihak tertentu yang ikut bermain. Beberapa tahun lalu, dia bilang kebijakan itu akan berjalan, civil society sudah bergerak, ternyata tertunda karena ada lobi pihak-pihak tertentu yang ingin mengimpor banyak truk India dengan standar Euro 2. “Di India sudah Euro 4, jadi yang Euro 2 mau dipakai di Indonesia dulu,” tukas Agus.

Baca Juga: Sektor pertambangan Menggeliat, Penjualan Mitsubishi Motor (MMKSI) Terangkat

Belum lagi soal ketersediaan BBM. Beberapa waktu lalu, solar hilang dari pasaran. Agus menilai, pengusaha truk merana. Saat mereka sudah siap mengganti truknya dengan Euro 4, ternyata BBM tidak siap. Truknya terpaksa mendapat solar biasa sehingga ini menyusahkan. 

“Kebijakan jangan menyusahkan masyarakat. Kalau benar tanggal 7 April 2022 kebijakan ini mau jalan, berarti tidak ada lagi biosolar. Biosolar diganti solar yang harus mendukung mesin Euro 4,” tutur Agus.

Padahal, kebijakan Euro 4 sangat bermanfaat bagi lingkungan. Semestinya, benar-benar serius disiapkan dan diimplementasikan, sehingga tidak membingungkan bagi konsumen, termasuk pelaku usaha. 

Sementara itu, pihak Agen pemegang merek (APM) memastikan tetap mendukung kebijakan pemerintah dalam penerapan Euro 4 untuk kendaraan diesel.

Baca Juga: Honda Prospect Motor Incar Ekspor Mobil di 2022 Lebih dari 12.000 Unit di 2022

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (Mitsubishi Fuso Indonesia) mempersiapkan 29 model kendaraan niaga berspesifikasi Euro 4. Kendaraan itu akan mendapatkan peningkatan spesifikasi terkait penggunaan bahan bakar Euro 4 antara lain pada mesin dan komponen common rail, kemampuan teknis kendaraan hingga penambahan dimensi.

Terkait penjualan, Executive Vice President of Sales and Marketing Divisions PT KTB Duljatmono mengatakan KTB Fuso ingin menaikkan pangsa pasar dari 46,7% pada 2021 menjadi 48% pada tahun ini. 

Editor: Tendi Mahadi