Ketua LPS: Likuiditas perbankan mencukupi tapi masih diperlukan pertumbuhan kredit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Komisioner Lembaga penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, likuiditas perbankan saat ini menunjukkan kondisi yang ample hal ini tergambar dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bulan Januari 2021 sebesar 10,57%. 

“Namun pertumbuhan kredit masih perlu didorong untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional dimana saat ini angka pertumbuhan kredit sebesar -1,92% YoY,” ujarnya saat menjadi narasumber utama di forum virtual BRI Danareksa yang mempertemukan para investor dan praktisi serta pakar di bidang ekonomi, berlangsung pada hari Selasa (16-03-2021)

LPS, menurutnya, ikut menjaga simpanan industri perbankan agar tumbuh stabil melalui cakupan program penjaminan yang kredibel dan terpercaya. 


Baca Juga: OJK rilis aturan manajemen risiko multifinance, ini ketentuannya

“Suku bunga kredit perlu untuk terus didorong penurunannya dan karena setiap sektor ekonomi riil mengalami tantangan yang berbeda, sehingga perlu dorongan kebijakan yang berbeda pula. Kesinambungan kebijakan akan mempengaruhi perbaikan perekonomian, oleh karena itu kita harus menggunakan segala instrumen yang ada untuk mendukung pemulihan ekonomi,” katanya.

Dia menambahkan, LPS dan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang lain akan terus menjalin sinergi kebijakan dan berbagai langkah stimulus. Sinergi ini yang menjadi fokus KSSK sekarang. 

“Pemerintah dan KSSK telah dan akan terus berupaya secara maksimal untuk memitigasi dampak akibat Pandemi Covid-19 di semua sisi melalui berbagai kebijakan terpadu,” ujarnya.

Purbaya mengatakan LPS berkomitmen menjaga stabilnya industri perbankan dan perekonomian nasional dengan berbagai kebijakan yang dijalankan saat ini. Ia optimistis ekonomi nasional akan pulih dan bahkan tumbuh lebih baik. 

Baca Juga: Bank Mandiri dorong transaksi digital pelaku bisnis ritel di tengah pandemi

“Saat ini kita memang belum pulih sepenuhnya, tetapi sudah ada tanda-tanda perbaikan. Dampak covid 19 terhadap ekonomi sempat berpengaruh besar, tetapi perlahan kita mulai bisa mengendalikan. Kebijakan yang kita laksanakan saat ini relatif baik untuk mencegah Indonesia untuk jatuh lebih dalam ke jurang resesi,” ujarnya.

Purbaya mengatakan ada beberapa indikator kegiatan usaha dan konsumsi yang menunjukkan perbaikan. Namun, lanjutnya hal tersebut masih memerlukan dorongan untuk pulih lebih cepat. 

Editor: Tendi Mahadi