Kiat analisa fundamental investasi crypto currency bitcoin, degocoin, ethereum dll



KONTAN.CO.ID -Jakarta. Simak cara analisa fundamental untuk investasi crypto currency atau uang kripto jika kini mulai menggemari bitcoin, ethereum, degocoin dll. Meski aset kripto sangat fluktuatif, tapi pergerakan harga bitcoin, ethereum, degocoin dll bisa dianalisa agar bisa mendapat untung.

Seperti diketahui, pergerakan harga aset kripto seperti bitcoin, ethereum, degocoin dll dapat melesat tinggi tanpa batas, tetapi dapat juga terjun bebas. Ini menjadikan bitcoin, ethereum, degocoin dllmerupakan instrumen spekulasi.

Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti lembaga resmi dan bank sentral banyak negara lainnya juga memandang cryptocurrency seperti bitcoin, ethereum, degocoin dll sebagai alat spekulasi.


Sebagai currency, aset kripto jelas tidak punya nilai fundamental jika tidak dapat diterima sebagai alat tukar resmi. Di sisi lain, aset kripto di Indonesia tergolong sebagai komoditas. 

Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) menyebut aset kripto sebagai aset yang dapat diperdagangkan di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). 

Meski aset kripto dianggap instrumen spekulasi, Dimaz Ankaa Wijaya, peneliti blockchain di Deakin University, Australia mengatakan aset kripto juga dapat dianalisis secara fundamental terkait prospek kenaikan harganya di masa depan. 

Baca Juga: Akhirnya, harga Bitcoin tembus US$ 40.000 terdorong faktor ini

Cara analisa fundamental kriptio bitcoin, ethereum, degocoin dll

Indikator analisis fundamental mata uang kripto yang pertama adalah informasi mengenai keunggulan teknologi dan fungsi dari koin kripto tersebut. "Saya cenderung melihat teknologi apa yang koin tersebut tawarkan, permasalahan apa bisa mereka selesaikan ketika menciptakan koin tersebut," kata Dimaz, Rabu (26/5). 

Salah satu koin kripto yang memiliki fundamental kuat dari sisi teknologi adalah ethereum. Dimaz mengatakan ethereum sudah dikenal cukup lama sebagai koin yang sukses banyak dimanfaatkan teknologinya untuk beragam jenis kegiatan. 

Hingga 2019, ethereum masih merajai sebagai platform pembuatan aplikasi desentralistik (dApp) dalam hal jumlah dan tingkat kegaiatan pengembang, berdasarkan laporan DappRadar. 

Saat itu tercatat ekosistem dApp berbasis blockchain ethereum naik 118% dengan nilai harian naik 166%. Alhasil, ethereum menjadi satu-satunya blockchain yang berhasil menumbuhkembangkan dApp di bidang keuangan desentralistik (DeFi), jual beli aset, permainan, aplikasi perjudian dan layanan investasi berisiko tinggi.

Belum lama ini, ethereum juga terus melakukan inovasi tekonologi dengan meluncurkan ethereum versi 2.0. "Ethereum teknologinya terus berkembang, mereka sadar pada ethereum versi 1 memiliki kekurangan, lalu mereka kembangan, keaktifan pengembang ethereum memberi katalis positif untuk jangka panjang," kata Dimaz. 

Editor: Adi Wikanto