KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas semakin mengkilap seiring ekspektasi penurunan suku bunga. Logam kuning diperkirakan bisa mencapai level harga tertinggi (
all time high/ATH) baru di tahun 2024. Research And Development PT Handal Semesta Berjangka Alwy Assegaf mengamati, kenaikan harga emas dipengaruhi ekspektasi pasar terhadap suku bunga acuan.
Baca Juga: Harga Emas Spot Sentuh Rekor Tertinggi pada Selasa (5/3) Pasar bergairah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) kemungkinan besar pangkas suku bunga di bulan Juni, meski meleset dari perkiraan sebelumnya bisa terjadi pada Maret 2024. Ekspektasi kebenaran pemangkasan suku bunga tahun ini menguat sejalan dengan berbagai rilis data ekonomi AS terbaru yang menunjukkan pelemahan. Mulai dari data Durable Goods Order dan Consumer Confidence yang turun, kemudian data Consumer Price Index (CPI) yang meski naik tapi sesuai ekspektasi pasar, hingga ISM Manufacturin PMI yang terkontraksi cukup tajam. “Jadi terlihat data Amerika mulai melandai, sehingga saat ini pasar yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga
sooner or later,” kata Alwi saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/3).
Baca Juga: Harga Emas Spot Berada di Dekat Level Tertinggi 3 Bulan pada Selasa (5/3) Di samping itu, Alwi melihat, harga emas naik karena memang identitasnya sebagai aset lindung nilai (
safe haven). Ini sejalan dengan belum berakhirnya ketegangan di Timur Tengah yang menimbulkan banyak ketidakpastian. Oleh karena itu, investor dinilai wajar mengoleksi emas dalam kondisi saat ini. Emas sebagai aset yang tidak memiliki imbal hasil juga diuntungkan saat yield obligasi AS mengalami penurunan. Adapun Alwi memproyeksi harga emas spot dalam jangka pendek akan mencoba bergerak ke kisaran US$2.148 per ons troi. Di akhir tahun 2024, harga emas diperkirakan berpotensi mencapai US$2.200 per ons troi. Analis PT Finex Bisnis Solusi Future Brahmantya Himawan turut menilai bahwa lonjakan harga emas hingga mencapai level US$2.100 dilatarbelakangi ketegangan geopolitik yang semakin panas. Ditambah lagi, spekulasi penurunan suku bunga The Fed kian menguat. Di samping itu, emas kian digandrungi para investor sebagai aset lindung nilai karena ekonomi negara besar jatuh ke jurang resesi. Setelah Inggris dan Jepang mengumumkan resesi, Jerman digadang-gadang berpotensi ikut mengalami resesi.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Mendekati Rekor Tertinggi, Emas Antam Cetak All Time High Adapun melihat posisi saat ini, Bram memperkirakan harga masih berpotensi reli menuju level resistensi di US$2.140 per ons troi. Dengan kata lain, emas spot dalam waktu dekat sangat potensial memecah rekor harga tertinggi baru (ATH) sebelumnya pada US$2.135 per ons troi yang dicapai pada Desember 2023 lalu. “Para Investor cenderung mengamankan aset mereka ke emas, sehingga membuat daya tarik emas menjadi primadona saat ini,” imbuh Bram kepada Kontan.co.id, Selasa (5/3). Adapun harga emas antam ikut terkerek berkilaunya harga emas di pasar spot. Bahkan harga emas dalam negeri saat ini menyentuh level tertingginya (ATH). Harga emas Antam bersertifikat di Logam Mulia naik Rp 15.000 menjadi Rp 1.179.000 per gram pada Selasa (5/3). Harga emas buyback juga naik Rp 15.000 menuju Rp 1.072.000 per gram.
Editor: Yudho Winarto