Kinerja Hero Supermarket (HERO) tergerus di kuartal III, ini penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) mencatatkan perlambatan kinerja pada kuartal III/2020 akibat terdampak pandemi Covid-19.

Presiden Direktur Hero Supermarket Patrik Lindvall mengungkapkan, perseroan terus menghadapi tantangan signifikan sepanjang kuartal ketiga akibat pandemi Covid-19, penerapan pembatasan sosial dan perubahan pola belanja pelanggan. “Bisnis groseri, kesehatan dan kecantikan secara signifikan terkena dampak negatif akibat pandemi pada kuartal ketiga ini,” ujar Patrik, Selasa (3/11).

Menurutnya, total penjualan eceran dalam bisnis groseri Hero Supermarket selama sembilan bulan pertama tahun 2020 dipengaruhi oleh efek tahunan dari rencana optimasi toko yang diterapkan sejak tahun sebelumnya. "Namun, dampak paling signifikan terhadap kinerja keuangan underlying berasal dari perubahan pola belanja pelanggan yang kini hanya berfokus pada belanja kebutuhan pokok serta adanya kenaikan harga barang," katanya.


Baca Juga: Ini penyebab pendapatan Adaro Energy (ADRO) turun 26% hingga kuartal III-2020

Hero Supermarket dinilai memiliki kinerja yang relatif lebih kuat dan tetap berkomitmen untuk mempertahankan posisi pasar kompetitifnya dengan terus mengevaluasi dan meningkatkan relevansi penawarannya kepada pelanggan.

Pada kuartal ketiga tahun ini kinerja HERO juga terus dipengaruhi oleh pandemi dan terkait dengan pembatasan perdagangan, termasuk pembatasan jam buka dan pembatasan kapasitas kunjungan pelanggan ke toko.

Kendati demikian, kinerja penjualan meningkat dibandingkan semester pertama dengan pertumbuhan e-commerce yang solid. Rencana pembukaan toko baru IKEA juga tetap berjalan yang akan mendukung pertumbuhan di masa depan.

Ritel produk perawatan tubuh milik perseroan yakni Guardian juga disebut menghasilkan pertumbuhan penjualan dan laba underlying yang solid pada periode Januari hingga Maret tahun ini. 

Baca Juga: Ini kontribusi pendapatan Lippo Karawaci (LPKR) hingga kuartal III-2020

Namun, sejak penerapan pembatasan sosial terkait pandemi di Indonesia ditandai dengan pengurangan jam operasional mall dan perubahan pola belanja pelanggan, kinerja penjualan dan profitabilitas Guardian terdampak secara signifikan selama sembilan bulan pertama tahun 2020.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, HERO membukukan penurunan pendapatan 27,65% secara tahunan menjadi Rp 6,86 triliun.

Editor: Tendi Mahadi