Kinerja indeks IDX30 melambat, reksadana berbasis indeks terdampak



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja indeks IDX30 belum cukup memuaskan sepanjang tahun ini, sehingga memengaruhi industri reksadana yang mengacu pada indeks tersebut. Walau begitu, secara jangka panjang reksadana berbasis indeks IDX30 masih terbilang propektif.

Seperti yang diketahui, indeks IDX30 baru tumbuh 0,12% (ytd) sampai Jumat (6/9) lalu. Padahal, di saat yang sama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu membukukan return sebesar 1,85% (ytd).

Baca Juga: Indeks IDX Value 30 turun 4,81%, simak rekomendasi analis


Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, secara umum indeks IDX30 berisikan saham-saham paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar. Saham-saham seperti ini sangat disukai investor yang ingin keluar-masuk pasar dengan cepat, termasuk investor asing.

Sepanjang tahun ini, asing kerap melakukan aksi jual dari pasar saham lantaran adanya ketidakpastian global seperti perang dagang dan risiko resesi global.

Ketika hal itu terjadi, saham-saham yang berada di indeks IDX30 paling rentan mengalami penurunan harga. “Sisi negatif indeks IDX30 adalah rentan terhadap keluarnya dana asing,” imbuhnya, Jumat (6/9) lalu.

Sekadar catatan, Panin Asset Management memiliki produk Panin IDX30 yang sampai akhir pekan lalu mencatatkan imbal hasil sebesar 0,45%. Berdasarkan fund fact sheet bulan Agustus, alokasi saham terbesar pada portofolio reksadana ini berasal dari sektor keuangan sebesar 43,8% dan infrastruktur sebesar 17%.

Baca Juga: Kinerja lesu sejak awal tahun, saham penghuni IDX30 ini masih layak dikoleksi

Editor: Noverius Laoli