Kinerja Indofood (ICBP) Disokong Pasar Timur Tengah & Afrika, Cek Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) diproyeksi makin solid pada semester kedua 2024. Prospek ICBP akan didukung penjualan mi instan terutama di wilayah Timur Tengah dan Afrika.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Natalia Sutanto, melihat, ICBP mungkin akan terus diuntungkan dari tren penjualan positif yang berkelanjutan di pasar Pinehill. 

Hal itu karena musim yang lebih kuat jelang akhir tahun dengan kontribusi semester kedua terhadap penjualan ICBP dari tahun 2021-2023 sekitar 52%-56%.


Sementara itu, di pasar domestik, keterjangkauan produk dan meningkatnya preferensi untuk produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) lokal akan terus mempertahankan volume penjualan Indofood CBP.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Big Cap Unggulan dengan Kapitalisasi di Atas Rp 100 Triliun

Natalia menjelaskan, Pinehill telah menunjukkan tren positif berkelanjutan. Hal itu sebagaimana dibuktikan oleh meningkatnya pendapatan sekitar 14% yoy pada kuartal kedua dan 7% yoy pada semester I-2024 di pasar Timur Tengah dan Afrika, dengan sebagian besar disumbangkan oleh penyesuaian harga jual (ASP).

"Kondisi membaik untuk pasar Pinehill pada kuartal kedua, menyusul penyesuaian ASP di beberapa pasar utama yaitu Mesir, Turki, dan Nigeria, yang masih melaporkan pertumbuhan volume penjualan mi instan yang solid," kata Natalia kepada Kontan.co.id, Kamis (19/9).

Adapun volume penjualan mi instan tumbuh 11% yoy dan 7% yoy masing-masing pada kuartal kedua dan semester pertama 2024. Rinciannya, volume penjualan domestik bertumbuh 12% yoy dan 9% yoy pada kuartal kedua dan semester pertama, sedangka volume luar negeri tumbuh 9% yoy pada semester I-2024.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Emiten Konsumer Ini, INDF, ICBP dan MYOR, Mana yang Menarik?

Di luar kuatnya segmen mi untuk penjualan domestik ataupun luar negeri, segmen bisnis ICBP lainnya turut mencetak hasil positif. Misalnya, segmen susu melaporkan pertumbuhan volume pada semester pertama tahun ini yang didukung oleh produk baru di UHT (Indomilk Goguma dan Dalgona) dan Susu Kental Manis.

 
ICBP Chart by TradingView

Oleh karena itu, Natalia menuturkan, menyusul volume penjualan ICBP yang kuat dan tidak ada urgensi untuk penyesuaian harga produk lagi tahun ini karena harga bahan baku melandai, maka BRI Danareksa Sekuritas telah meningkatkan asumsi pertumbuhan penjualan ICBP naik menjadi Rp 72,86 triliun dari sebelumnya Rp 72,59 triliun untuk tahun 2024.

Margin kotor ICBP diperkirakan juga bakal lebih tinggi dan juga biaya promosi dan iklan (A&P) diproyeksi lebih rendah. Sehingga, perkiraan ini menghasilkan proyeksi pertumbuhan laba inti ICBP menjadi Rp 10,57 triliun dari sebelumnya Rp 10,07 triliun.

Baca Juga: Duh, Laba Bersih Indofood (INDF) Susut 31% di Semester I-2024

Hingga semester I-2024, ICBP membukukan penjualan bersih sebesar Rp 36,96 atau tumbuh 7,20% year on year (yoy). Sedangkan, laba inti ICBP terpantau naik 35,3% yoy menjadi Rp 5,71 triliun.

Namun, ICBP hanya mampu membukukan laba bersih alias laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,53 triliun. Jumlah tersebut terpantau merosot 38,21% yoy.

Walau demikian, Analis Mirae Asset Sekuritas Abyan H. Yuntoharjo memandang, kinerja ICBP tetap optimistis yang telah jauh melampaui para pesaingnya. Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan volume sebesar 9% di pasar domestik dan luar negeri.

Emiten konsumer ini juga tangguh menghadapi lingkungan ekonomi makro yang menantang saat daya beli masyarakat sedang melemah. Di sisi lain, harga bahan baku yang stabil telah meningkatkan margin di semua segmen bisnis emiten grup salim ini.

Baca Juga: Laba Bersih Produsen Indomie Indofood CBP (ICBP) Turun 38% Menjadi Rp 3,53 Triliun

"Kami memperbarui asumsi perkiraan kami mengingat kinerja ICBP yang kuat pada semester pertama 2024, ditandai dengan peningkatan volume penjualan domestik dan luar negeri," ungkap Abyan dalam riset 22 Agustus 2024.

Editor: Noverius Laoli