Kinerja keuangan emiten BUMN mulai membaik, begini kata analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja IDXBUMN20 masih tertekan sejak awal tahun. Hingga Selasa (9/11) indeks yang berisikan 20 emiten BUMN ini tercatat turun 2,99% ytd.

Head of Investment Research Infovesta, Wawan Hendrayana mengatakan bahwa tahu ini Indonesia mengalami pandemi Covid-19 varian delta sehingga pemerintah memperketat kebijakan PPKM. Akibatnya, banyak emiten yang mengalami penurunan kinerja dan berdampak pada penurunan harga sahamnya.

"Terutama yang berkaitan dengan konstruksi dan properti yang mengalami penurunan sehingga wajar kalau indeks ini turun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/11).


Berdasarkan data RTI, dari 20 saham BUMN hanya 8 saham yang mengalami kenaikan harga sejak awal tahun. Sedangkan sisanya memiliki kinerja negatif.

Baca Juga: Indeks Keyakinan Konsumen tembus level optimistis, saham barang konsumsi bisa dilirik

Adapun, 5 emiten yang membukukan kinerja terbaik yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 20,93%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 14,17%, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) naik 12,50% PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) naik 12,08%, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) naik 8,70%.

Sementara, dari emiten konstruksi yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk turun 27,04%, PT PP (Persero) Tbk turun 33,78%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk turun 34,26%, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk turun 36,11%.

Hingga September 2021, beberapa emiten telah merilis laporan keuangan kuartal III. Hampir seluruhnya mencatatkan pertumbuhan laba bersih selama sembilan bulan kemarin.

Terbaru, JSMR mencatatkan laba bersih yang melesat 375,52% yang didorong keuntungan dari pelepasan investasi. Padahal, pendapatan operator jalan tol itu hanya tumbuh 0,80% yoy.

Wawan mencermati, melesatnya laba bersih JSMR lantaran perusahaan memiliki basis yang rendah. "JSMR naik signifikan karena sebelumnya juga turun signifikan, jadi basisnya rendah. Makanya ketika ada kenaikan kinerja, secara persentase besar sekali," tuturnya.

Baca Juga: IHSG diramal menguji all-time high pada Rabu (10/11), saham-saham ini bisa dilirik

Sementara untuk sektor konstruksi, PTPP dan ADHI telah mengumumkan laporan keuangan kuartal III. Hasilnya, laba bersih ADHI tumbuh 10,59% yoy dan laba bersih PTPP tumbuh 207,46% yang mana juga terdorong dengan laba atas divestasi investasi entitas asosiasi dan jangka panjang lainnya.

Wawan berpendapat bahwa secara laporan keuangan memang ada perbaikan, tetapi, dari sisi fundamental rata-rata belum terlalu baik. Sebabnya, utang yang dimiliki sektor konstruksi juga cukup besar. Selain itu, proyek juga terus berjalan sehingga perusahaan juga masih mencari pendanaan.

Editor: Tendi Mahadi