Kisah sukses Wiwiek, Presdir PT Marga Mandalasakti



Tahun 2016 ini menjadi tahun spesial bagi Wiwiek Dianawati Santoso atau yang dikenal dengan Wiwiek D. Santoso. Pasalnya, tahun ini merupakan 25 tahun dia berkarier di PT Astra International Tbk. Seperempat abad merintis karier di perusahaan Astra telah mengantar perempuan kelahiran Malang, 25 Januari 1961 menjadi pimpinan di anak usaha Astra Group.

Kini Wiwiek menjabat sebagai Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti (MMS), anak usaha Astra yang mengoperasikan jalan tol Tangerang-Merak sejak tahun 2008 dan PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), pemegang konsesi jalan tol Kertosono-Mojokerto sejak 2011, serta Direktur PT Astratel Nusantara, anak usaha yang bergelut di bidang infrastruktur.

Posisi yang dipegangnya ini terbilang cukup unik, lantaran bidang yang ditekuninya saat ini merupakan bidang yang banyak dilakoni para pria. Saat berbincang dengan KONTAN, Kamis (1/9) lalu, Wiwiek mengungkapkan perjalanan kariernya hingga bisa menjadi sosok penting di Astra Group. Perempuan yang murah senyum ini mengaku sejak kecil tak pernah terbayang menjadi seorang profesional dan bekerja di perusahaan sebesar Astra. Bahkan, setelah lulus kuliah dari Fakultas Ekonomi Manajemen di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, pada 1985 ia tak langsung melamar pekerjaan ke Astra.


Awalnya, Wiwiek mulai bekerja sebagai staf keuangan di perusahaan distributor Anker Bir hingga berhasil ditunjuk menjadi manajer keuangan. Namun, dia tak lama bekerja di sana. Kemudian ia pindah ke PT Central Cipta Murdaya (CCM), perusahaan yang memproduksi dan menjual sepatu olahraga branded sebagai trade manager. Hanya empat tahun bekerja di dua perusahaan ini, Wiwiek memutuskan mundur tahun 1989. “Saya kerja pindah-pindah dan akhirnya berhenti bekerja untuk mengurus rumah tangga,” kisah Wiwiek.

Kisah perjodohan Wiwiek dengan Astra dimulai ketika pada Juli tahun 1991 bertemu dengan Rudianto yang ketika itu menjabat sebagai Direktur Toyota Rent A Car- Trac, salah satu anak usaha Astra di bidang rental mobil. Wiwiek bilang, Rudianto menawari pekerjaan sebagai manajer keuangan. Merasa punya pengalaman dan juga latar belakang pendidikan yang sesuai, Wiwiek menyambut tawaran tersebut. Apalagi setelah perusahaan bir dan sepatu, bidang otomotif jelas menjadi tantangan bagi Wiwiek.

Dia mengaku tak melihat skala perusahaan yang masih kecil ketika itu, justru dia merasa tertantang merintis karier baru bersama Astra Group. Kinerja yang apik membuat karier Wiwiek setapak demi setapak mulai meningkat. Pada tahun 1998, Wiwiek yang masih menjadi Manajer Keuangan di Toyota Rent A-Car Trac juga dipercaya memegang posisi lain, yakni Kepala Divisi Pemasaran Auto2000.

Setahun kemudian, dia justru diangkat menjadi Chief Executive Officer (CEO) PT Astra International- Daihatsu Sales Operation. Memasuki tahun 2000, karier Wiwiek semakin melesat ketika ditunjuk menjadi Managing Director di PT Astra France Motor, yang merupakan Agen Pemegang Merek (APM) mobil Peugeot di Indonesia. Tahun 2002, Wiwiek melepas jabatannya sebagai manajer keuangan di Toyota Rent A Car-Trac dan fokus ke Astra France Motor hingga tahun 2005. “Setiap jenjang ada tantangannya dan menjadi hal baru untuk saya,” ungkapnya.

Wiwiek mengaku menikmati proses peralihan peran dirinya dari bidang manajemen keuangan menjadi bidang pemasaran. Dia pun Selama 14 tahun bergelut dengan bidang otomotif, Wiwiek yang sebelumnya mengaku buta soal otomotif justru menyukai bidang tersebut. Dia pun mengakui bahwa bidang otomotif berbeda dengan bidang yang dia geluti sebelumnya. Apalagi, Astra memiliki unit usaha otomotif yang sangat beragam.

Editor: Rizki Caturini