Komisi Komunikasi AS: Spionase dan ancaman China jadi masalah keamanan terbesar



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ketua Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) Ajit Pai mengatakan, potensi spionase dan ancaman China terhadap jaringan telekomunikasi negeri uak Sam serta kebebasan internet adalah masalah keamanan nasional terbesar yang akan regulator hadapi dalam empat tahun ke depan.

Dalam wawancara dengan Reuters, Ajit Pai menyebutkan, ada "beragam" aktivitas dari China yang menjadi perhatian, termasuk pengawasan, spionase ekonomi, dan potensi "injeksi malware ke jaringan di AS atau seluruh dunia". 

"Ada sejumlah hal buruk yang dapat terjadi jika peralatan yang tidak aman digunakan untuk menangani informasi sensitif," kata dia, Selasa (19/1).


Ajit Pai ditunjuk sebagai Ketua FCC pada Januari 2017 oleh Presiden Donald Trump dan mengundurkan diri pada Rabu (20/1). Selama masa jabatannya, FCC menindak perusahaan China, seperti Huawei dan ZTE.

Baca Juga: Tuduhan genosida terhadap Uighur, China: Kebohongan AS yang keterlaluan!

Ancaman serius

Bulan lalu, FCC memulai proses pencabutan otorisasi China Telecom untuk beroperasi di Amerika Serikat. China Telecom adalah perusahaan telekomunikasi China terbesar.

"Partai Komunis China memiliki pandangan dunia yang sangat teguh. Mereka ingin mendominasi ruang ini dan menggunakan keinginan mereka, bahkan di luar perbatasan mereka sendiri," ujar Ajit Pai. 

"Itu adalah ancaman serius tidak hanya bagi kebebasan internet, tetapi juga keamanan nasional bagi kami dan banyak sekutu kami," imbuhnya.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Desember tahun lalu, klaim AS tentang risiko keamanan nasional adalah salah.

Baca Juga: Menlu AS: Genosida sedang berlangsung untuk menghancurkan Uighur oleh China

Editor: S.S. Kurniawan