Kompak Melemah, Begini Prospek Saham-saham Bank Digital ke Depan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah saham emiten bank digital kompak melemah pada perdagangan Senin (17/10).

Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) ditutup merosot 6,87% ke harga Rp 4.680 per saham, kemudian PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) turun 6,60% ke harga Rp 1.415 per saham, dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) anjlok 6,87% ke harga Rp 1.560 per saham.

Selanjutnya, ada saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) yang terkoreksi 2,67% ke harga Rp 730 per saham dan PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) yang melemah 3,28% ke harga Rp 472 per saham.


Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mencermati tekanan saham-saham bank digital ini disebabkan oleh tingginya inflasi yang mempengaruhi kenaikan tingkat suku bunga. 

Baca Juga: Tekanan pada Bank Digital Berlanjut, Simak Rekomendasi Analis

Nico melihat, tren penurunan saham-saham bank digital masih akan berlanjut ke depannya.

Nico menjelaskan, kenaikan tingkat suku bunga akan menekan kinerja keuangan dari bank digital karena dapat menyebabkan NPL terkerek. Apalagi, sambungnya, jika diperhatikan lebih lanjut bank digital belum memiliki fundamental yang kuat.

"Hal ini berbeda dengan bank bank buku 4 yang punya fundamental yang kuat, segmen market share yang sudah pasti, dan daya tahan atau stress test terhadap ketidakpastian global. Selain itu risikonya pun juga mampu di kelola dengan lebih baik," papar Nico pada Kontan, Senin (17/10).

Secara jangka panjang, Nico memandang prospek bank digital masih cukup baik. Perkembangan teknologi ditambah dengan proses transisi dari konvensional menjadi digital akan memberikan sentimen positif.

Baca Juga: Analis Ini Masih Rekomendasikan Buy Saham GOTO, Simak Alasannya

Editor: Noverius Laoli