Konflik AS-Iran: 56 orang tewas terhimpit di Iran, Trump enggan mematuhi hukum



KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Setidaknya 56 orang tewas terhimpit di Iran pada Selasa (7/1) ketika puluhan ribu pelayat turun ke jalan-jalan untuk menghadiri pemakaman komandan militer Iran Qassem Soleimani di mana pembunuhan atas dirinya telah menjerumuskan Timur Tengah ke dalam krisis baru dan memicu kekhawatiran perang yang lebih luas.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan Amerika Serikat harus mengantisipasi pembalasan dari Iran atas pembunuhan komandan pasukan Quds elit di Irak pada minggu lalu.

"Saya pikir kita harus bersiap bahwa mereka akan membalas dengan berbagai cara dan bentuk," kata Esper di Pentagon. Dia menambahkan, aksi pembalasan tersebut dapat dilakukan melalui kelompok-kelompok proksi yang didukung Iran di luar Iran atau "dengan tangan mereka sendiri."


Baca Juga: Investor menghitung ulang risiko Timur Tengah, harga minyak dunia anjlok 1%

"Kami siap untuk segala kemungkinan. Dan kemudian kami akan menanggapi dengan tepat apa pun yang mereka lakukan," tegasnya.

Soleimani, seorang tokoh penting di Iran yang mengatur upaya untuk mengusir pasukan AS dari Irak, juga bertanggung jawab atas terbentuknya jaringan pasukan proksi Teheran di seluruh Timur Tengah.

Dia adalah pahlawan nasional bagi banyak orang Iran, baik pendukung kepemimpinan ulama atau tidak, tetapi dipandang sebagai penjahat berbahaya oleh pemerintah Barat yang menentang busur pengaruh Iran yang melintasi Levant dan masuk ke wilayah Teluk.

Seorang pejabat senior Iran mengatakan Teheran sedang mempertimbangkan beberapa skenario untuk membalas kematiannya. Tokoh senior lainnya mengatakan Republik Islam akan menyamai skala pembunuhan AS. Akan tetapi, mereka akan memilih waktu dan tempat.

Baca Juga: Beredar kabar Iran susun 13 skenario balas dendam terhadap AS

"Kami akan membalas dendam, pembalasan yang keras dan pasti," kata kepala Pengawal Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami, kepada kerumunan di Kerman, kota kelahiran Soleimani di Iran tenggara.

Pemakaman Soleimani berlanjut setelah beberapa jam penundaan setelah terjadi aksi desak-desakan, di mana lebih dari 210 orang juga terluka, menurut seorang pejabat Iran yang dikutip oleh kantor berita semi-resmi Fars.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie