KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konflik antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran diharapkan tidak akan berlarut terlalu panjang. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, selain akan merugikan kedua negara, dalam jangka panjang konflik tersebut bisa memperburuk kondisi ekonomi global. "Untuk jangka pendek konflik akan berdampak positif bagi popularitas Presiden AS Donald Trump, tapi di jangka panjang itu akan buruk bagi kondisi ekonomi global," jelas David kepada Kontan.co.id, Rabu (8/1). Untuk jangka pendek, beberapa aset safe haven tampak diuntungkan dari sentimen perang AS dan Iran, seperti mata uang yen Jepang dan dolar AS yang cenderung mengalami penguatan.
Konflik AS-Iran memanas, simak efeknya pada pergerakan rupiah menurut ekonom
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konflik antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran diharapkan tidak akan berlarut terlalu panjang. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, selain akan merugikan kedua negara, dalam jangka panjang konflik tersebut bisa memperburuk kondisi ekonomi global. "Untuk jangka pendek konflik akan berdampak positif bagi popularitas Presiden AS Donald Trump, tapi di jangka panjang itu akan buruk bagi kondisi ekonomi global," jelas David kepada Kontan.co.id, Rabu (8/1). Untuk jangka pendek, beberapa aset safe haven tampak diuntungkan dari sentimen perang AS dan Iran, seperti mata uang yen Jepang dan dolar AS yang cenderung mengalami penguatan.