KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia juga mempengaruhi kinerja koperasi di Indonesia. Pandemi menyebabkan mayoritas koperasi di Indonesia mengalami guncangan likuiditas. Pengamat Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengatakan, 70% koperasi khususnya koperasi simpan pinjam di masa pandemi mengalami gangguan. Hal tersebut dikarenakan adanya pengambilan simpanan anggota menjelang hari raya dan juga meningkatnya kredit macet (NPL) karena keuangan anggota terganggu. “Untung saat itu ada kebijakan dimana Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dikhususnya untuk menyalurkan dana untuk koperasi, kucuran yang mencapai Rp 2 triliun dari dana PEN dan dana internal, sedikit membantu koperasi,” ujar Rully kepada Kontan.co.id.
Koperasi di Indonesia juga ikut terpukul pandemi Covid-19
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia juga mempengaruhi kinerja koperasi di Indonesia. Pandemi menyebabkan mayoritas koperasi di Indonesia mengalami guncangan likuiditas. Pengamat Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengatakan, 70% koperasi khususnya koperasi simpan pinjam di masa pandemi mengalami gangguan. Hal tersebut dikarenakan adanya pengambilan simpanan anggota menjelang hari raya dan juga meningkatnya kredit macet (NPL) karena keuangan anggota terganggu. “Untung saat itu ada kebijakan dimana Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dikhususnya untuk menyalurkan dana untuk koperasi, kucuran yang mencapai Rp 2 triliun dari dana PEN dan dana internal, sedikit membantu koperasi,” ujar Rully kepada Kontan.co.id.