Korban gempa Lombok bertambah 131 orang, BNPB intensifkan bantuan.



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ketiga pasca gempa 7 SR yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat, penanganan darurat diintensifkan. Jumlah personel, bantuan logistik, alat berat, dan distribusi bantuan ditingkatkan.

Tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi dan penyisiran terhadap korban yang masih tertimbun bangunan yang roboh. Dalam melakukan evakuasi dikerahkan 14 alat berat, 4 anjing pelacak dan personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan.

Hingga Rabu (8/8) pukul 13.00 WIB, jumlah korban akibat gempa 7 SR di NTB (Nusa Tenggara Barat) dan Bali dikabarkan sebanyak 131 orang meninggal dunia, 1.477 orang luka berat , 156.003 orang mengungsi, 42.239 unit rumah rusak dan 458 unit sekolah rusak.


“Data ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat pendataan yang belum selesai dilakukan karena belum semua korban belum ditemukan,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam siaran persnya.

Dampak paling parah terjadi di daerah Kabupaten Lombok Utara dengan total 131 orang meninggal akibat gempa dengan rincian di Kabupaten Lombok Utara 78 orang, Lombok Barat 24 orang, Lombok Timur 19 orang, Kota Mataram 6 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang.

BNPB dan BPBD NTB sudah meminta Bupati Lombok Utara untuk memberikan lampiran identitas korban meninggal di Kabupaten Lombok Utara akibat gempa bumi 7 SR untuk dilakukan verifikasi.

Sesuai regulasi yang ada, data resmi dari korban akibat bencana yang benar dan diakui Pemerintah adalah data dari BNPB dan BPBD.

Saat ini, jumlah pengungsi terus bertambah dengan data sementara 156.003 orang yang tersebar di Lombok Utara 55.390 orang, Lombok Timur 29.195 orang, Lombok Barat 39.599 orang dan Kota Mataram 31.819 orang.

Kebutuhan dasar pengungsi terus ditambah, dapur umum  dan dapur lapangan terus didirikan di banyak tempat oleh TNI, Polri, Tagana, SKPD, BPBD Jawa Tengah, NGO, dan masyarakat. Dari sisi logistik juga sudah didistribusikan 100 ton beras telah dikeluarkan oleh Dinas Sosial dan BPBD NTB.

Selain logistik bantuan lainnya dengan mengerahkan relawan-relawan dengan kendaraan untuk menyalurkan bantuan ke daerah-daerah yang terisolir dan belum menerima bantuan.

Lebih dari 200 kendaraan mengangkut logistik kebutuhan dasar pengungsi seperti permakanan, air mineral, selimut, tikar, pakaian dan sebagainya telah disalurkan dari Gudang BPBD NTB pada

Editor: Yudho Winarto