Korban meninggal lampaui 40.000, gubernur AS: Jangan lakukan pembukaan dulu!



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Para gubernur di AS yang daerahnya paling terpukul oleh virus corona tak sependapat dengan Presiden AS Donald Trump atas klaimnya bahwa mereka memiliki cukup tes dan harus segera membuka kembali perekonomian mereka.

Melansir Reuters, New York terus mencatatkan angka penurunan pasien rawat inap menjadi 16.000 dari level tertingginya 18.000. Sementara, jumlah pasien yang menggunakan ventilator juga turun. Kemudian, ada 507 kematian baru, turun dari yang tertinggi yang mencapai lebih dari 700 kematian sehari.

"Jika data bertahan dan jika tren ini berlaku, kita sudah melewati titik tertinggi dan semua indikasi pada titik ini adalah bahwa kita sedang mengalami penurunan," kata Gubernur Andrew Cuomo pada briefing harian, sambil mendesak warga untuk melanjutkan jarak sosial. 


Baca Juga: Donald Trump: Akan ada konsekuensi untuk China jika ada kesalahan soal wabah corona

Dia menambahkan, "Kami menunjukkan bahwa Anda dapat mengendalikan binatang itu. Tapi ini baru separuh waktu. Kita masih harus memastikan kita menjaga binatang itu turun."

Untuk mendapatkan garis dasar tentang berapa banyak warga yang terinfeksi virus corona baru, Cuomo mengatakan negara akan melakukan tes anti-tubuh paling agresif di negara itu pada minggu depan dengan menggunakan sampel acak.

New York akan menguji 2.000 orang per hari atau 14.000 per minggu dari 19 juta penduduk di negara bagian itu.

Baca Juga: Krisis akibat virus corona di AS makin riuh oleh aksi politik

Amerika Serikat sejauh ini memiliki jumlah kasus virus corona terkonfirmasi terbesar di dunia, dengan lebih dari 740.000 infeksi dan lebih dari 40.000 kematian.

Amerika Serikat membutuhkan waktu 38 hari setelah mencatat kematian pertama pada 29 Februari untuk mencapai angka 10.000 kematian pada 6 April. Akan tetapi, hanya dibutuhkan lima hari lagi untuk mencapai angka 20.000 korban meninggal, menurut penghitungan Reuters. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie