Kredit terancam lesu karena corona, kredit multiguna jadi andalan bank daerah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit segmen multiguna akan jadi andalan bank daerah memacu kredit di tengah penyebaran virus corona yang makin masif. Sejak awal 2020, kredit segmen ini memang telah tumbuh signifikan, dan jadi bantalan pertumbuhan kredit konsumsi saat kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kredit pemilikan rumah (KPR) melesu.

Dari catatan Bank Indonesia (BI), per Februari 2020, kredit multiguna tumbuh 49,3% (yoy), turun tipis dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2020 sebesar 49,6% (yoy).

Direktur Pemasaran PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Antonius Prawiro Agro bilang, penyaluran kredit multiguna relatif tak terpengaruh atas virus corona.


Baca Juga: Cegah penyebaran corona, CIMB Niaga kerek limit transaksi mobile hingga Rp 500 juta

“Penyebaran virus corona tidak berdampak signifikan, karena 90% kredit multiguna kami salurkan kepada aparatur sipil negara (ASN), dan pensiunan yang gajinya juga dibayar melalui kami,” katanya kepada KONTAN, Jumat (3/4)

Hingga Maret 2020, Antonius bilang, Bank Sumsel Babel tercatat telah menyalurkan segmen kredit ini senilai Rp 224 miliar. Nilai tersebut juga diprediksi masih akan meningkat saat Idul Fitri. Bank Sumsel Babel memproyeksikan hingga Mei 2020 penyalurannya bisa mencapai Rp 390 miliar.

Hal senada juga disampaikan Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Hanawijaya. Ia masih optimistis segmen kredit ini bisa tumbuh baik.

“Ada perubahan strategi kami menyalurkan kredit multiguna, ditambah penambahan analisis kredi tkonsumer di seluruh unit operasional. Selain itu target pasar utama kami juga kami tingkatkan dengan fokus kepada ASN, CPNS, dan anggota DPRD yang tahun lalu belum memanfaatkan fasilitas kredit ini,” jelasnya kepada KONTAN.

Hingga Februari 2020, Hanawijaya bilang, Bank Jateng telah menyalurkan kredit multiguna senilai Rp 29,94 triliun dengan penambahan outstanding anyar senilai Rp 247,5 miliar dibandingkan akhir Desember 2019 senilai Rp 29,69 triliun.

Baca Juga: Tetap tenang dengan layanan bank di tengah wabah corona (covid-19)

Editor: Khomarul Hidayat