Kucing Rumahan Enggak Kawin, Apa Risikonya?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang cukup populer di antara para animal lover atau pecinta hewan. Sama seperti makhluk lain, kucing perlu kawin. Tak terkecuali kucing yang dipelihara di dalam rumah. Kebutuhan biologis itu tidak bisa disepelekan, lo.

Kucing umumnya mulai birahi sejak usia 6 bulan. Bisa kurang dan bisa lebih dari itu karena tergantung ras dan berat badan kucing. Percaya tidak percaya, kucing kampung atau Moggy lebih cepat masuk fase kawin ketimbang kucing ras lain seperti Persian misalnya.

Adapun periode birahi kucing jantan dan betina berbeda. Sejak kucing betina masuk usia kawin, dia bisa mengalami siklus birahi secara rutin sekitar 5-7 minggu sekali. Sementara frekuensi birahi kucing jantan lebih sering alias lebih sering ingin kawin ketimbang betina.


Cat lover alias pecinta kucing mungkin sudah pernah menandai perilaku tertentu ketika kucing birahi. Kucing betina biasa menarik lawan jenis dengan cara melakukan posisi nungging atau pantat lebih tinggi daripada badan bagian depan dan kepala. Dalam kondisi itu alat genital kucing betina terlihat lebih besar. Sementara dari sisi karakter, dia menjadi sangat manja.

Baca Juga: Ini film Paul Walker yang sayang untuk Anda lewatkan

Kalau kucing jantan yang masuk masa birahi biasanya mengeluarkan suara khas yang berbeda dibandingkan dengan suara mengeong biasa. Tujuannya juga untuk mengundang lawan jenis.

Sebagai kebutuhan biologis, kucing yang sedang birahi sebaiknya kawin. Kalau kucing birahi tidak kawin, ada risiko biologis dan mental. Kucing jantan yang tidak kawin, berisiko terkena kanker testikular dan beberapa masalah prostat hingga akhirnya berdampak terhadap kesehatan secara keseluruhan.

Risiko kucing betina juga tidak kalah besar. Pada saat kucing betina sedang birahi, rahimnya menjadi tempat yang tepat untuk hidup makhluk hidup karena kondisi asam dan basa yang pas. Jika dalam kondisi itu kucing betina terserang kuman atau bakteri, tidak menutup kemungkinan makhluk hidup itulah yang justru tinggal di dalam rahim.

Akibatnya, kucing betina bisa mengalami infeksi rahim. "Ketika birahi keadaan serviks kucing betina biasanya lebih terelaksasi dan terbuka sehingga menjadi lebih mudah dimasuki oleh kuman," tutur salah seorang dokter hewan di sebuah klinik di Tangerang, Banten kepada KONTAN, Kamis (22/10).

Selain perkara biologis, kucing kawin juga terkait dengan alasan mental. Kucing yang tidak kawin bisa stress. Ini bisa berdampak terhadap karakternya yang menjadi lebih sulit. Dampak mental tidak bisa diabaikan, ya cat lover.

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina