Laba Adhi Karya (ADHI) naik 19% pada kuartal II, begini rekomendasi sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Adhi Karya (ADHI) mulai membaik meski masih terhuyung di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Analis optimistis kinerja ADHI akan positif di tahun ini seiring perolehan kontrak baru yang bertambah. 

Mengutip laporan keuangan kuartal II-2021, ADHI masih catatkan penurunan pendapatan sebesar 19% year on year (yoy) menjadi Rp 4,44 triliun dari Rp 5,52 triliun di kuartal II-2020. Meski pendapatan menurun, ADHI berhasil catatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 19% menjadi Rp 8,20 miliar dari Rp 6,99 miliar di kuartal yang sama tahun lalu. 

Analis Sinarmas Sekuritas Winson Pangestu menulis dalam risetnya, ia optimistis ADHI mampu memperbaiki kinerja dan memenuhi target pencapaian kontrak baru hingga akhir tahun. 


Baca Juga: Kinerja sesuai ekspektasi, analis rekomendasikan beli saham Kalbe Farma (KLBF)

Tercatat hingga semester I-2021 ADHI berhasil bukukan kenaikan kontrak baru 45% yoy. Realisasi perolehan kontrak baru tersebut sebesar Rp 6,7 triliun.

Nilai kontrak tersebut merupakan gabungan dari seluruh kontrak yang ada dari berbagai lini bisnis, seperti lini bisnis konstruksi berkontribusi 88,83%, energi sebesar 1,71%, properti sebesar 9,03% dan sisanya dari lini bisnis lainnya. 

Di semester II-2021, ADHI tengah mengikuti proses tender yang diestimasikan bisa mendapat perolehan kontrak berkisar Rp 18 triliun-Rp 19 triliun. ADHI menargetkan peningkatan capaian kontrak di sepanjang tahun ini naik 20%-25% yoy. 

Manajemen sempat mengatakan untuk mengantisipasi dampak lanjutan dari PPKM Darurat, ADHI akan mengatur kondisi keuangan secara hati-hati. ADHI berusaha menjaga arus dan dan tetap memonitor pembayaran piutang. 

Baca Juga: Ini penyebab saham perbankan big caps masih lesu sejak awal tahun

Winson menulis dalam risetnya ADHI cukup ambisius memasang strategi pertumbuhan di tahun ini. ADHI berencana untuk mengambil pinjaman Rp 4,3 triliun untuk modal kerja pengerjaan beragam proyek. Sejauh ini, Winson menilai rasio utang ADHI masih masuk akal di 2,2 kali. 

Selain itu, Winson mencatat neraca keuangan ADHI bisa tersokong jika PT Adhi Commuter Property (ADCP) berhasil melakukan IPO di kuartal IV-2021. "Diharapkan dari IPO tersebut dapat meningkatkan pendanaan sebesar Rp 1,7 triliun," kata Winson.

 
ADHI Chart by TradingView

Editor: Tendi Mahadi