Laba AKR Corporindo (AKRA) Naik Meski Pendapatan Turun, Simak Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pendapatan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menyusut 10,2% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 19,9 triliun pada semester I/2023, dari Rp 22,1 triliun pada periode sama tahun 2022. 

Pendapatan AKRA tertekan dari segmen perdagangan dan distribusi yang turun hingga 12,5% yoy akibat lebih rendahnya average selling price (ASP) bahan bakar minyak (BBM) serta bahan kimia dasar.

Alhasil, kontribusi segmen tersebut terhadap keseluruhan pendapatan turun menjadi 93,1% pada paruh pertama 2023, dibanding periode sama 2022 yang sebesar 95,5%. Meskipun begitu, volume penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) AKRA naik 5% dan kimia dasar tumbuh 3% yoy seiring dengan meningkatnya aktivitas industri dan permintaan  dari smelter.


Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Akan Menebar Dividen Interim Rp 986,8 Miliar, Ini Jadwalnya

Di sisi lain, kontribusi segmen kawasan industri AKRA naik menjadi 3,3% terhadap total pendapatan pada semester 1 2023, dari hanya 0,9% pada semester 1 2022. Disusul segmen logistik dan manufaktur yang porsinya terhadap pendapatan tetap flat di 3,6%.

Meski total pendapatannya turun, laba bersih AKRA tercatat tumbuh 7,9% yoy menjadi Rp 1 triliun, dari Rp 955,5 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didukung  peningkatan margin laba kotor menjadi 9,1%, dari 7,3% berkat segmen kawasan industri yang mencatat pertumbuhan laba kotor yang kuat, yakni sebesar 217,6% yoy.

"Pertumbuhan tersebut didorong dari kenaikan penjualan tanah seluas 19,6 Ha ke Hailiang untuk pembangunan pabrik produksi copper foil," kata Research Analyst MNC Sekuritas Andrew Sebastian Susilo dalam risetnya, Selasa (8/8).

 
AKRA Chart by TradingView

Andrew menilai, segmen kawasan industri AKRA kini menjadi mesin pertumbuhan untuk laba kotor AKRA. Hal ini terbukti dari peningkatan kontribusinya terhadap keseluruhan laba kotor AKRA, dari 7,8% di 2019 menjadi 17,8% di 2022. Kenaikan tersebut mencerminkan CAGR sebesar 76,7% selama 2019-2022.

Untuk sepanjang tahun 2023, AKRA menargetkan dapat menjual lahan industri hingga 75 Ha. Dengan asumsi harga jual sebesar Rp 2,1 juta per meter persegi dan 55% margin kotor penjualan lahan, Andrew mengestimasi pendapatan dari penjualan lahan di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur akan tumbuh 68,5% dengan kenaikan laba kotor sebesar 59,7%.

Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Cuan Besar dari Penjualan Lahan Industri

Editor: Noverius Laoli