Laba BUMN Melesat, BTN Sumbang Profit dari Sektor Pembiyaan Perumahan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menghasilkan laba sebesar Rp 126 triliun sepanjang 2021 atau meningkat 869% dibandingkan tahun sebelumnya. Perbankan merupakan penyumbang utama pertumbuhan laba BUMN. 

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ikut menyumbang peroleh laba bersih BUMN yang melesat pada 2021. Selain meraih laba bersih, kinerja positif Bank BTN juga turut memberikan angin segar ke sektor perumahan yang memiliki multiplier effect ke 174 sektor lainnya. 

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan di tengah gelombang pandemi yang belum mereda pada 2021, capaian kinerja positif tersebut juga didorong efisiensi dan transformasi yang dilakukan perseroan sejalan dengan arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 


“Tidak hanya laba bersih, sebagai pemimpin pasar di sektor kredit perumahan, kinerja positif yang Bank BTN lakukan juga ikut mendongkrak sektor perumahan yang memiliki dampak ganda ke 174 sektor turunan lain,” ujar Haru dalam keterangannya, Minggu (12/6). 

Baca Juga: Penyaluran Kredit Perbankan ke Sektor Pariwisata Mulai Menggeliat

Hingga akhir 2021, emiten perbankan dengan kode saham BBTN ini mencatatkan raihan laba bersih sebesar Rp 2,37 triliun atau naik 48,30% secara tahunan (year-on-year/yoy). Di tengah pandemi, Bank BTN juga mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan senilai Rp 274,83 triliun atau naik 5,66% yoy. 

Kredit di sektor perumahan masih mendominasi portofolio kredit BBTN atau sebesar 89,08%. Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi pun tercatat menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan sebesar 8,25% yoy dari Rp 120,72 triliun pada 2020 menjadi Rp 130,68 triliun di 2021. 

Adapun untuk produk KPR Subsidi, Bank BTN menawarkan uang muka ringan dari 1%, suku bunga tetap 5%, jangka waktu hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka senilai Rp 4 juta, serta bebas premi asuransi dan PPN. 

Sementara itu, Bank BTN juga terus menggelar transformasi baik di sisi digital, bisnis proses, hingga kantor cabang. Di sisi digital misalnya, perseroan terus memoles produk digital banking mulai dari BTN Mobile Banking, BTN Cash Management, e-Mitra BTN, BTN Properti, hingga rumahmurahbtn. 

Pada sisi bisnis proses, BTN membentuk pusat untuk kredit konsumer dan komersial agar lebih efisien. Selain itu, BTN juga fokus melakukan transformasi kantor cabang yang memprioritaskan penjualan dan pelayanan. 

Baca Juga: Himpun DPK, MNC Bank Rilis Layanan Pembukaan Deposito Online Via Motionbanking

Di samping itu, Bank BTN juga terus meningkatkan kemitraan dengan berbagai lembaga lainnya. Perseroan juga memperdalam kemitraan dengan perusahaan yang masuk dalam rantai pasok di sektor perumahan.

Haru menambahkan, transformasi tersebut tidak hanya sukses meningkatkan perolehan laba bersih Bank BTN, tapi juga meningkatkan efisiensi. Biaya dana BBTN misalnya sukses turun 21,31% yoy pada 2021 dari Rp 16,04 triliun menjadi Rp 12,62 triliun. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perseroan juga turun hingga 233 basis poin yoy pada 2021. 

Editor: Tendi Mahadi