Laporan The Fed: Ekonomi AS tumbuh moderat, pasar tenaga kerja masih ketat



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Federal Reserve melaporkan ekonomi Amerika Serikat berkembang moderat dari Oktober hingga pertengahan November 2019 dan prospek pertumbuhan umumnya positif, sementara pasar tenaga kerja tetap ketat di seluruh AS.

Dalam laporan The Fed yang dirilis Rabu (27/11) yang dikutip Reuters menyatakan, analisa kondisi ekonomi terbaru yang dihimpun dari diskusi bank sentral dengan pebisnis di seluruh AS juga mengatakan harga telah meningkat dengan kecepatan sedang.

"Pandangan umumnya tetap positif dengan beberapa kontak mengharapkan laju pertumbuhan saat ini akan berlanjut ke tahun depan," kata The Fed dalam laporan Beige Book yang dikutip Reuters.


Baca Juga: Risalah The Fed menunjukkan isyarat penangguhan siklus pelonggaran moneter

Beberapa distrik Fed melaporkan perolehan pekerjaan yang relatif kuat dalam pelyanan profesional dan teknis serta perawatan kesehatan. 

Sementara, gambaran untuk manufaktur lebih beragam, dengan beberapa wilayah mencatat kenaikan jumlah pegawai, sementara di daerah lainnya mengatakan pekerjaan tetap stabil. Satu distrik melaporkan ada PHK.

Secara keseluruhan, pekerjaan terus meningkat, bahkan ketika pasar tenaga kerja yang ketat di seluruh negeri mempersulit pengusaha untuk menemukan pekerjaan yang mereka butuhkan. Beberapa kontak mengatakan ketidakmampuan mereka untuk mengisi lowongan menghambat pertumbuhan bisnis.

Sebagai contoh, dua agen tenaga kerja di distrik New York mengatakan hampir semua kandidat pekerja sudah bekerja dan tidak tertarik untuk mengubah posisi saat ini.

Kondisi pertanian sebagian besar tidak berubah dan tetap tegang oleh cuaca dan harga panen yang rendah. Di distrik Richmond di Fed, pada petani ragu untuk berinvestasi tanah atau peralatan.

Sebagian dari distrik Atlanta juga mengalami kondisi kekeringan.

Perang dagang AS-China telah menyeret pertumbuhan ekonomi. Aktivitas manufaktur AS telah melunak dan investasi bisnis menurun karena perusahaan menunda pengambilan keputusan karena ketidakpastian tarif.

Editor: Herlina Kartika Dewi