Lelang sukuk diprediksi raup penawaran hingga 12 T



JAKARTA. Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk negara pada Selasa (10/1) berpeluang membukukan penawaran hingga Rp 12 triliun.

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, ada lima seri sukuk negara yang bakal dijajakan kepada para peserta lelang pekan depan.

Pertama, jenis Surat Perbendaharaan Negara Syariah seri SPN-S 11072017 dengan imbalan diskonto. Instrumen beraset dasar Barang Milik Negara (BMN) ini akan jatuh tempo pada 11 Juli 2017.


Lalu empat seri Project Based Sukuk dengan underlying asset proyek atau kegiatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2017 dan BMN. Di antaranya, PBS013 dengan imbalan 6,25% yang tenggat waktunya 15 Mei 2019. Kemudian PBS014 dengan imbalan 6,5% yang akan kedaluwarsa pada 15 Mei 2021.

Ada pula PBS011 dengan imbalan 8,75% yang bakal jatuh tempo pada 15 Agustus 2023. Serta PBS012 dengan imbalan 8,87% yang tenggat waktunya 15 November 2031.

Pemerintah mematok target indikatif Rp 6 triliun untuk lelang SBSN pekan depan. Dana hasil lelang bakal ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2017. Jika tak ada aral melintang, setelmen akan dihelat pada 12 Januari 2017.

Lelang sukuk negara pekan depan akan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia sebagai agen lelang SBSN. Lelang nantinya bersifat terbuka alias open auction dengan metode harga beragam.

Editor: Yudho Winarto