Lewat Mitratel, Telkom berencana beli 3.000 menara Indosat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM, anggota indeks Kompas100) berencana membeli 3.000 menara dari PT Indosat Tbk (ISAT, anggota indeks Kompas100).

Direktur Keuangan Telkom Harry Mozarta Zen mengatakan, pembelian ini dilakukan melalui salah satu anak usahanya, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel.

Baca Juga: Prospek jangka panjang cerah, ini rekomendasi analis untuk saham PTPP


Nantinya, sebanyak 3.000 menara telekomunikasi tersebut juga akan menjadi aset Mitratel. Sebagai informasi, Mitratel adalah penyedia menara pemancar telekomunikasi dan infrastruktur bagi beberapa operator telekomunikasi di Indonesia. Menurut Harry, saat ini Mitratel memiliki 12.000-13.000 menara telekomunikasi.

Saat ditanya lebih detail terkait proses jual beli menara ini, Harry enggan menjelaskan lebih lanjut. 

“Ada confidential agreement dengan pihak penjual. Jadi, tidak ada yang bisa saya sampaikan lebih dari itu,” kata dia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8).

Sebelumnya, ISAT memang dikabarkan akan menjual 3.000 unit menara telekomunikasi. Deal Street Asia mengutip sumber yang mengetahui rencana ini melaporkan, nilai yang diincar dari penjualan menara ini sebesar US$ 300 juta atau Rp 4,27 triliun (kurs Rp 14.227 per dollar AS).

Baca Juga: BEI beri subsidi ke anggota bursa untuk kembangkan fasilitas tampilan notasi khusus

ISAT menetapkan harga penjualan rata-rata US$ 100.000 - US$ 200.000 untuk satu unit menara. Kisaran harga ini tergantung dengan lokasi, masa sewa, dan aspek-aspek lain dari menara tersebut.

Saat dikonfirmasi Kontan.co.id, manajemen ISAT belum mau memberi komentar detail mengenai kabar penjualan menara tersebut. Yang jelas, Group Head Corporate Communications ISAT Turina Farouk mengatakan, penjualan aset menara merupakan salah satu opsi pendanaan untuk ISAT. 

“Namun, saat ini, opsi tersebut masih sedang dalam kajian. Apabila sudah ada informasi lebih lanjut akan kami sampaikan kepada khayalak umum,” kata dia, Selasa (9/7).

Baca Juga: Jasnita Telekomindo (JAST) sudah serap hampir semua dana IPO

Editor: Tendi Mahadi