Lindungi konsumen dan cepat menangkap tren bisa selamatkan bisnis akibat corona



KONTAN.CO.ID - SAN FRANSISCO. Sangat jelas saat ini keberlangsungan bisnis sedang dalam cobaan berat. Produtivitas berkurang bahkan berhenti sama sekali. Pada kondisi seperti itu, pemimpin perusahaan harus mampu meracik rencana strategis agar perusahaan bisa bertahan. Dalam laporan terbarunya: Covid 19:Protect, Recover and Retool, Bain & Company mencatat beberapa tips bagi para Chief Executive Officer (CEO) terkait beberapa langkah yang bisa dilakukan. 

Pada dasarnya, tim pimpinan dapat berkomitmen pada dua prinsip panduan:

1. Bertindak sekarang untuk melindungi dan menjalankan bisnis hari ini,


2. Rencanakan sekarang untuk memperkuat kembali bisnis untuk masa depan

Dalam menanggapi krisis dan melindungi bisnis, para CEO telah mengambil langkah pertama yang paling penting: Jadikan keselamatan karyawan dan pelanggan sebagai prioritas utama. Sejumlah langkah dilakukan seperti pebatasan perjalanan dinas, pembatasan pertemuan langsung, penutupan sementara fasilitas dan protokol yang ketat untuk melindungi tim operasional yang penting. 

perusaBaca Juga: Ramalan suram ekonomi AS: PDB akan terkontraksi 30% pada kuartal kedua, 5% pada 2020

Beberapa perusahaan dengan cepat menemukan cara untuk mendukung komunitas mereka dengan aset dan kemampuan mereka. Rantai makanan cepat saji Inggris, Leon, misalnya, memutar bisnisnya dalam beberapa hari untuk menyediakan bahan makanan dan makanan siap saji kepada pelanggan yang tidak bisa keluar rumah. Silo, pembuat vodka dengan cepat mengubah operasi penyulingannya untuk memproduksi pembersih tangan untuk responden pertama dan masyarakat. 

Prioritas mendesak berikutnya adalah membentuk tim yang memberikan rencana aksi bisnis yang penting dengan alur kerja yang jelas. "Bertahan dari penurunan ini juga membutuhkan perencanaan tindakan segera untuk skenario yang lebih agresif daripada yang bisa dibayangkan oleh tim," ujar Dunigan O’Keeffe, pemimpin Bain’s Global Strategy Practice di San Francisco seperti dalam rilis, Selasa (14/5).

Editor: Rizki Caturini