KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas manufaktur Indonesia masih berada dalam zona ekspansi karena masih di level 50. Namun laju ekspansi tersebut terus melambat pada Juni 2022. S&P Global mencatat, Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2022 berada di level 50,2, atau menurun dari Mei 2022 yang sebesar 50,8. Kondisi perlambatan ini baru terjadi setelah 10 bulan berturut-turut PMI manufaktur Indonesia berada di zona ekspansi. Kondisi inflasi pada Juni yang begitu terasa berdampak pada kenaikan harga bahan baku yang tinggi dan menyebabkan kelangkaan, disusul juga kelangkaan produk yang meluas, sehingga mendorong biaya input yang membengkak. Selain itu, adanya inflasi global juga membuat permintaan menurun.
Lonjakan Inflasi Global akan Menambah Beban Industri Manufaktur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas manufaktur Indonesia masih berada dalam zona ekspansi karena masih di level 50. Namun laju ekspansi tersebut terus melambat pada Juni 2022. S&P Global mencatat, Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2022 berada di level 50,2, atau menurun dari Mei 2022 yang sebesar 50,8. Kondisi perlambatan ini baru terjadi setelah 10 bulan berturut-turut PMI manufaktur Indonesia berada di zona ekspansi. Kondisi inflasi pada Juni yang begitu terasa berdampak pada kenaikan harga bahan baku yang tinggi dan menyebabkan kelangkaan, disusul juga kelangkaan produk yang meluas, sehingga mendorong biaya input yang membengkak. Selain itu, adanya inflasi global juga membuat permintaan menurun.