Lotte Chemical Titan (FPNI) Terus Mengerek Pangsa Pasar Domestik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) berencana mengerek pangsa pasar di Tanah Air. Sejalan dengan targetnya ini, FPNI berambisi untuk menggerus importasi petrokimia di Indonesia. 

Robin Wahyudi Handoko, Direktur Lotte Chemical Titan mengatakan, sejatinya permintaan petrokimia setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Hanya saja, FPNI punya target lebih yakni menggerus importasi petrokimia dengan memacu volume produksi untuk memenuhi permintaan tersebut. 

Robin mengungkapkan, pangsa pasar FPNI di domestik saat ini berada di kisaran 15% hingga 20%. Dia bilang, market share tersebut masih bisa dikembangkan atau masih ada ruang untuk terus meningkat. 


“Maka itu, kami akan berusaha menaikkan pangsa pasar, kalau bisa 5%. Kami harapkan bisa di tahun ini,” jelasnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (10/6). 

Baca Juga: Lotte Chemical Titan (FPNI) Membalik Rugi Menjadi Laba di 2021

Untuk meraih target tersebut, pihaknya akan memaksimalkan penjualan, menaikkan volume produksi sembari tetap  memberikan harga yang kompetitif kepada pelanggan. Di sepanjang tahun ini, Lotte Chemical Titan berencana untuk meningkatkan volume produksi hingga 10% year on year (yoy). 

Calvin Wiryapranata, Direktur Lotte Chemical Titan memaparkan, di sepanjang tahun lalu FPNI mampu menjaga capaian operabilitas berdasarkan jam operasi di atas 80%. Tercatat, pada 2020 dan 2021 operabilitas FPNI di konsisten berada di atas 90%. 

“Di tahun lalu, kami juga mampu menjaga capaian produksi tahunan di atas 300 kilo ton. Targetnya, di tahun ini karena pandemi sudah membaik akan ada kenaikan 10% dibandingkan tahun lalu,” jelasnya. 

Calvin mengungkapkan, target pertumbuhan volume produksi ini juga mengikuti pulihnya aktivitas seluruh konsumen FPNI di pabrikan. Dia optimistis penjualan akan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. 

Asal tahu saja, saat ini sektor bisnis yang banyak menyerap produk petrokimia FPNI ialah  segmen kemasan yang saat ini diakui permintaannya juga mengalami kenaikan. 

Di sepanjang tahun ini FPNI menyiapkan belanja modal atau capital expenditure senilai US$ 5 juta yang semuanya dipenuhi dari dana internal.  Sampai dengan kuartal I 2022, FPNI telah menyerap capex senilai US$ 2 juta untuk peremajaan mesin-mesin. 

Editor: Handoyo .