LTV dilonggarkan, tahun depan KKB diramal bakal moncer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya penjualan kendaraan bermotor ikut membuat penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) melesu. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2019 KKB telah tersalur Rp 140,63 triliun dengan pertumbuhan yang tak sampai 1% (yoy).

Sementara menurut catatan Gabungan Industri Karoseri Indonesia (Gaikindo) per November penjualan mobil memang tumbuh negatif 18,32% (ytd).

Baca Juga: Cari investor swasta, akankah saham milik BUMN di LinkAja terdelusi?


Sejumlah bank juga mengaku pertumbuhan KKB memang landai menjelang akhir tahun. Meski demikian, sejumlah bankir yang dihubungi Kontan.co.id optimistis tahun depan KKB bisa tumbuh mumpuni berkat pelonggaran loan to value (LTV). Sejumlah strategi bisnis untuk meningkatkan pertumbuhan juga telah disiapkan.

“Secara sales volume meningkat 50%, namun secara portofolio hingga kini memang tumbuh tipis. Meskipun tahun depan kami masih optimistis bisa tumbuh lebih baik setelah kami rekalibrasi bisnis,” kata Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga Lani Darmawan.

Per kuartal III-2019 lalu pertumbuhan KKB Bank CIMB Niaga sendiri tercatat anjlok 7,9% (yoy) menjadi Rp 6,27 triliun.

Adapula PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kini tengah gencar menawarkan konsep one stop shopping terhadap produk-produk konsumernya, ditambah sejumlah promo. Strategi diversifikasi dengan mulai menawarkan mobil listrik juga dilakukan bank swasta terbesar di tanah air ini.

Baca Juga: Sempat batal tahun ini, Bank DKI targetkan IPO di paruh kedua 2020

“Saat BCA Expo beberapa waktu lalu sudah memberikan pilihan mobil listrik dari beberapa rekanan delaer kami bagi calon nasabah,” kata EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Harryn.

Adapula per September 2019 lalu, KKB perseroan juga tercatat tumbuh negatif 2,0% (yoy). Dari Rp 48,80 triliun pada September 2018 menjadi Rp 47,82 triliun. Perlambatan utamanya disebabkan oleh menurutnya penyaluran kredit motor yang tumbuh negatif 36,1% (yoy). Sementara pertumbuhan kredit motor tumbuh tipis 0,8% (yoy).

Editor: Tendi Mahadi