KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan potensi nilai tambah atau hilirisasi batubara di Indonesia. Luhut menyoroti dua jenis hilirisasi dalam bentuk gasifikasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) dan menjadi Metanol. Dia mengatakan, hilirisasi batubara merupakan langkah yang penting untuk meningkatkan nilai tambah, dibandingkan dengan terus-terusan menjual barang mentah. Dengan hilirisasi, cadangan batubara Indonesia bisa dimanfaatkan lebih optimal. Mengingat penggunaan batubara di dalam negeri masih lebih rendah ketimbang batubara yang diekspor. Sebagai gambaran, pada tahun lalu penggunaan batubara domestik masih sebesar 138 juta ton, sedangkan yang diekspor mencapai 375 juta ton, dengan nilai ekspor sekitar US$ 19 miliar.
Luhut: Hilirisasi batubara merupakan langkah penting untuk meningkatkan nilai tambah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan potensi nilai tambah atau hilirisasi batubara di Indonesia. Luhut menyoroti dua jenis hilirisasi dalam bentuk gasifikasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) dan menjadi Metanol. Dia mengatakan, hilirisasi batubara merupakan langkah yang penting untuk meningkatkan nilai tambah, dibandingkan dengan terus-terusan menjual barang mentah. Dengan hilirisasi, cadangan batubara Indonesia bisa dimanfaatkan lebih optimal. Mengingat penggunaan batubara di dalam negeri masih lebih rendah ketimbang batubara yang diekspor. Sebagai gambaran, pada tahun lalu penggunaan batubara domestik masih sebesar 138 juta ton, sedangkan yang diekspor mencapai 375 juta ton, dengan nilai ekspor sekitar US$ 19 miliar.