Malindo Feedmill (MAIN) bidik pertumbuhan laba 15% tahun 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan poultry, PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) membidik pertumbuhan laba bersih sebesar 15% pada 2020. Hal itu didasarkan pada pertimbangan bahwa prospek pasar bisnis poultry tahun ini bakal moncer.

Sekretaris Perusahaan Malindo Feedmill Andre Andreas Hendjana, mengatakan, pihaknya optimistis pemerintah akan mampu menjaga stabilitas harga broiler dan anak ayam usia sehari alias day old chick (DOC). Hal ini diyakini akan menjaga daya beli peternak sehingga berdampak pada stabilnya permintaan pakan ternak.

“Kalau peternak tidak merugi, peternak akan lebih bergairah untuk melakukan pembelian pakan ternak,” kata Andre kepada Kontan.co.id (29/01).


Baca Juga: Harga saham turun, cek PER dan PBV terbaru emiten poultry dan ayam, Senin (20/1)

Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya menstabilkan harga ayam di pasaran. Kementan berencana mendorong integrator untuk mengoptimalkan pemotongan di rumah potong hewan unggas (RPHU) dengan menambah waktu operasional pemotongan menjadi 15 jam per hari. 

Hal tersebut bertujuan untuk mengontrol jumlah peredaran unggas hidup atau livebird di pasar becek guna menjaga stabilitas harga. Tidak hanya itu, sejumlah upaya-upaya lainnya juga tengah digalakkan seperti misalnya pengurangan telur tertunas (HE), dan sebagainya.

Baca Juga: Efek Culling; Sektor Poultry Bullish, Japfa (JPFA) Paling diuntungkan?

Tingkat permintaan pakan yang baik yang didorong oleh harga ayam yang stabil, diyakini akan berdampak signifikan terhadap kinerja bottom line MAIN. Maklum saja, meski memiliki beberapa lini penjualan, segmen pakan ternak masih menjadi andalan yang memiliki kontribusi paling besar dalam penjualan bersih Malindo.

Editor: Noverius Laoli