Maniak komik dan film yang jadi produsen film (1)



Banyak kisah sukses pebisnis yang berawal dari hobi masa kecil. Salah satu contohnya Thomas Tull, pemilik Legendary Entertaintment. Miliarder kelahiran New York ini tidak menyangka dirinya akan sukses menjadi pengusaha film meski sejak kecil ia penggemar berat komik dan film. Ambisinya adalah menjadi seorang pengacara. Tapi jalan hidup berkata lain. Dunia bisnis hiburan ternyata lebih memikatnya. Bisnis ini pula yang membuka jalan Tull menjadi miliarder.

Bisnis hiburan banyak melahirkan miliader dunia. Salah satunya, Thomas Tull. Ia pemimpin serta produsen film Legendary Entertainment. Berdasarkan hitungan Forbes, Tull menjadi orang terkaya dunia dengan urutan 1.577 dengan kekayaan mencapai US$ 1,1 miliar. Harta tersebut ia peroleh dari hasil penjualan film.

Sejak kecil, Tull memang sudah menunjukkan ketertarikannya di dunia hiburan. Tull kecil, seperti dikutip Forbes, merupakan seorang maniak komik dan film. Rupanya, hobinya itu yang menginspirasi dia masuk bisnis hiburan terutama film.


Sejak kecil, Tull dibesarkan oleh ibunya yang berprofesi sebagai seorang dokter gigi. Pria ini lahir dan besar di Endwell, New York, Amerika Serikat.

Selain melahap komik, saat beranjak remaja, Tull juga hobi bermain baseball dan football. Malah, lewat hobi olahraga itulah Tull berhasil mendapatkan beasiswa melanjutkan kuliah di New York, Amerika Serikat (AS).

Tull memilih kuliah di Hamilton College. Pria berusia 46 tahun ini berhasil menamatkan kuliahnya di tahun 1992. Dia bahkan tidak pernah membayangkan jika akan menjadi seorang pebisnis sukses di industri perfilman.

Dalam situs resmi Hamilton, Tull bercerita jika dirinya sejak kecil tidak pernah terpikir akan masuk di dunia hiburan. Saat berdiskusi dengan mahasiswa Hamilton, Tull malah bercita-cita menjadi seorang pengacara. Impian menjadi advokat kala itu terpatri kuat.

Tapi jalan hidupnya berubah. Saat kuliah, Tull tergerak membuka bisnis untuk menambah uang saku. Bisnis pertama yang ia lakoni belum ada kaitannya dengan bisnis film.

Editor: Tri Adi