Mantan CEO Link Aja Haryati Lawidjaja Jadi Direktur Layanan Perbankan Digital MASB



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Multiarta Sentosa Tbk (MASB) mengangkat Haryati Lawidjaja sebagai Direktur Layanan Perbankan Digital (Digital Banking Services). Ini sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) MASB yang dilaksanakan pada akhir Januari 2021lalu.

Pengangkatan Fey dalam RUPS hari ini akan diteruskan dengan proses fit and proper ke Otoritas Jasa Keuangan. Haryati Lawidjaja bukanlah orang baru di industri keuangan digital dan bisnis digital, sebelumnya perempuan yang karib dipanggil Fey ini menjabat sebagai Direktur Utama di LinkAja.

Sebelumnya, ia menjabat di berbagai posisi strategis di BTPN, Adknowledge Asia Pacific, Telkomsel, Nokia Indonesia, Nokia Finlandia, Hutchison Telecom, XL, dan Arthur Andersen. 


“Dengan berbagai pengalaman Fey di bisnis digital termasuk keuangan digital, kami optimis Bank MAS dapat melayani kebutuhan masyarakat Indonesia, termasuk UMKM secara lebih ekstensif terutama dalam mendorong inklusi keuangan dan ekonomi di Indonesia,” ujar Ho Danny Hartono, Direktur Utama Bank MAS dalam keterangan resmi yang Kontan.co.id terima pada Selasa (1/2).

Baca Juga: Bila Ada Kebutuhan Likuditas, Bank Mandiri Bakal Terbitkan EMTN Senilai US$ 450 Juta

Hal ini sejalan dengan strategi Bank MAS saat IPO Juni 2020 akan memasuki layanan digital banking untuk meningkatkan dan memperluas layanan kepada masyarakat Indonesia termasuk UMKM, sebagai bagian  mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan dan ekonomi di Indonesia. 

Dari sisi layanan digital banking, Bank MAS sudah memiliki fasilitas online onboarding sehingga calon nasabah tidak perlu datang ke cabang untuk menjadi nasabah saat membuka rekening. Fitur produk lainnya pada aplikasi digital Bank MAS dapat diunduh di Google Apps Store dan Apple Apps Store.

Salah satu manfaat yang dapat dinikmati nasabah layanan digital banking  ini, nasabah dimanjakan dengan gratis biaya transfer antarbank dengan menggunakan aplikasi mobile banking, juga penarikan uang tunai di ATM yang tergabung dalam jaringan Prima dan Alto. Bank MAS juga memiliki layanan Laku Pandai dan pembayaran melalui QRIS untuk mendukung inklusivitas layanan perbankan.

Saat ini Bank MAS sedang mempersiapkan peningkatan platform digitalnya agar dapat memberikan layanan dan fitur-fitur yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, termasuk UMKM.  Salah satu layanan baru yang sedang dipersiapkan adalah fasilitas pinjaman online untuk kebutuhan produktif UMKM dan juga konsumen personal dengan payroll loan.

Baca Juga: Perkuat Kinerja Pembiayaan Hijau, BNI Bakal Terbitkan Green Bond Tahun Ini

Bank MAS yang melakukan IPO pada Juni 2020 menambah Rp 625,5 miliar melalui penawaran  186.176.500 saham atau 15% dari total sahamnya kepada publik dengan harga Rp 3.360 dengan disertai warrant yang dapat ditukar di tahun 2022 ini dengan harga Rp 3.500.

Diharapkan setelah penukaran warrant Bank MAS mendapatkan tambahan Rp 500 miliar-Rp 650 miliar, yang membuat ekuitasnya menjadi Rp 3,22 triliun memenuhi ketentuan modal minimum Rp 3 triliun dari Otoritas Jasa Keuangan.

Editor: Tendi Mahadi