Mantan Presiden AS Obama kutuk kekerasan terhadap para demonstran



KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada hari Senin mengutuk penggunaan kekerasan pada protes nasional atas ketidaksetaraan rasial dan kekuatan polisi yang berlebihan, sambil memuji tindakan para pengunjuk rasa damai yang menginginkan perubahan.

"Sebagian besar pengunjuk rasa menjalankan aksinya dengan damai, tetapi sebagian kecil di antaranya melakukan keonaran yang merugikan komunitas yang diperjuangkan para pemrotes," tulis Obama dalam esai online yang diposting di Medium seperti dilansir Reuters, Selasa (2/6).

Baca Juga: Demonstrasi kematian George Floyd di AS meluas ke Eropa, ini detail kasusnya


Obama, seorang Demokrat, yang menjabat dua kali masa kepresidenan sebelum Donald Trump dari Republik mengatakan, kekerasan itu menambah kerusakan lingkungan yang seringkali sudah kekurangan layanan dan investasi.

AS telah diguncang demonstrasi selama enam malam berturut-turut karena kematian seorang lelaki kulit hitam di Minneapolis, George Floyd, pekan lalu, setelah seorang perwira polisi kulit putih menjepitnya ke tanah dengan berlutut di lehernya.

Pernyataan Obama ini muncul tiga hari setelah kometar pertamanya tentang kasus Floyd, yang menyerukan keadilan tetapi tidak menyebutkan aksi kekerasan dari beberapa protes.

Pergeseran nadanya pada hari Senin datang ketika beberapa pengunjuk rasa membakar, menghancurkan jendela dan menjarah toko-toko, memaksa walikota di kota-kota besar untuk memberlakukan jam malam.

Baca Juga: Trump anggap anggota G7 jadoel, akan undang Rusia, Korsel, dan India

Pada hari Minggu, calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, yang menjabat sebagai wakil presiden Obama dan akan menghadapi Trump dalam pemilihan 3 November, juga menyerukan diakhirinya kekerasan.

"Memprotes kebrutalan seperti itu adalah benar dan perlu," kata Biden dalam sebuah pernyataan. "Tapi membakar komunitas dan kehancuran yang tidak perlu."

Editor: Noverius Laoli