KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (
ELSA) cetak kinerja operasional yang cemerlang. Ini terlihat dari realisasi kontrak konsolidasi yang telah dilakukan ELSA mencapai 75% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2021 atau setara dengan Rp 6,5 triliun hingga Juni 2021. Sekretaris Perusahaan Elnusa Ari Wijaya mengatakan, di tengah situasi yang belum kondusif dan berdampak pada perekonomian secara umum dan khusus pada kinerja ELSA, pihaknya tetap optimistis dapat menorehkan kinerja positif di tahun ini. "Hingga bulan Juni 2021, kami mencatatkan nilai kontrak konsolidasi 75% dari RKAP 2021 atau setara Rp 6,5 triliun," kata dia ketika dihubungi Kontan.co.id pada Rabu (7/7).
Ari menjelaskan lebih lanjut, dari nilai kontrak tersebut ada proyek yang sedang dikerjakan, ada juga yang akan dimulai. Adapun segmen bisnisnya hampir merata yakni di
oil field service, EPCOM,
data management, dan distribusi energi. "Segmen eksplorasi (
seismic) terkoreksi cukup signifikan atas mundurnya beberapa proyek di hulu migas," ungkapnya.
Baca Juga: Anak usaha Alam Sutera (ASRI) rampungkan tender offer surat utang US$ 22 juta Adapun pada dua bulan belakangan, sejalan dengan perbaikan aktivitas ekonomi dunia karena adanya program vaksinasi Covid-19, harga minyak baik di pasar internasional dan dalam negeri terdongkrak. Rata-rata harga minyak Indonesia (ICP) pada bulan Juni 2021 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Perinciannya, pada Mei 2021 rata-rata ICP senilai US$ 65,49 per barel, kemudian naik menjadi US$ 70,23 per barel pada Juni 2021. Ari mengatakan efek naiknya ICP ke ELSA memang tidak serta merta berpengaruh langsung kepada bisnis. \"Sesuai pengalaman selama ini, kondisi yang kami rasakan seperti itu. Namun, kabar baik ini, tentunya akan mempengaruhi pelanggan kami (K3S) untuk membuka kran jasa eksplorasi dan perawatan sumur yang beberapa sempat ditunda," jelasnya saat dihubungi terpisah. Ari menegaskan, untuk memanfaatkan momentum ini, tim
marketing ELSA lebih gencar menawarkan jasa yang telah siap dan dimiliki perusahaan selama ini.
Strategi bisnis di tengah pandemi
Di tengah terpaan pandemi yang semakin mengkhawatirkan, manajemen ELSA menegaskan terus melayani pelanggan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Ari mengakui kondisi saat ini memang di luar dugaan perusahaan sehingga perlu diantisipasi oleh ELSA. Namun, pihaknya senantiasa menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah melalui Kementerian BUMN dan juga PT Pertamina (Persero). "Kami sebagai perusahaan jasa migas, masih terus melayani pelanggan dengan menerapkan protokol kesehatan," tegasnya.
Ari mengatakan, pembatasan mobilitas tentunya berpengaruh pada konsumsi BBM masyarakat dan juga fleksibilitas waktu pelayanan pada operasi migas di lapangan. ELSA berharap kondisi ini dapat segera berakhir, sehingga perekonomian bisa bergerak dan bergulir sesuai harapan, dalam hal ini RKAP yang telah ditetapkan pada awal tahun.
Editor: Anna Suci Perwitasari