KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kepemilikan kapal superyacht telah menjadi sebuah kebiasaan bagi para miliarder di industri teknologi.

Mark Zuckerberg, CEO Meta Platforms Inc., dan Jeff Bezos, Pendiri Amazon.com Inc., yang merupakan dua dari orang terkaya di dunia, telah menjadi sorotan utama dengan pembelian mewah mereka akan kapal pesiar. 

Baru-baru ini, Zuckerberg telah menghabiskan total US$ 330 juta atau sekitar Rp 5,14 triliun untuk mengakuisisi dua kapal mewah, termasuk kapal pesiar utama dan kapal pendukung.

Meskipun jumlah US$ 330 juta tersebut besar, namun tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kekayaan bersih Zuckerberg. 

Baca Juga: Saat Mark Zuckerberg Berusaha Kejar Permainan Kapal Pesiar Jeff Bezos

Menurut Daftar Miliarder Real-Time Forbes per 7 Maret, Zuckerberg memiliki kekayaan sebesar US$ 179,5 miliar. Pengeluaran sebesar US$ 330 juta itu setara dengan hanya 0,18% dari total kekayaannya. 

Hal tersebut bisa dibandingkan dengan seseorang yang memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 1 juta dan menghabiskan US$ 1.800 untuk membeli kano mewah.

Salah satu pembelian utama Zuckerberg adalah Launchpad, sebuah kapal pesiar setinggi 387 kaki yang dilengkapi dengan helipad, pusat penyelaman, dan ruang dekompresi sesuai dengan jiwa petualang Zuckerberg. Fitur tambahan meliputi ruang observasi yang luas, kolam renang, dan area bar. 

Menurut laporan dari Luxury Launches, diperkirakan Zuckerberg akan mengeluarkan setidaknya US$ 30 juta per tahun untuk mengoperasikan Launchpad.

Baca Juga: Kapal Pesiar Produksi China Siap Melakukan Pelayaran Perdana 1 Januari 2024

Dengan kapasitas menampung 24 tamu dan 48 awak, Launchpad menawarkan kemewahan dan kenyamanan dalam skala besar.

Sementara pembelian kedua Zuckerberg, yaitu kapal pendukung Wingman, memberikan ruang dan fasilitas tambahan, termasuk dek helikopter dan pusat menyelam. 

Wingman juga dilengkapi dengan ruang untuk berbagai peralatan seperti kapal selam, kapal penyelamat, perlengkapan menyelam, skuter Vespa, dan berbagai kendaraan serta peralatan lainnya.

Baca Juga: PM Jepang dan Mark Zuckerberg Diskusikan Risiko Penggunaan AI Generatif

Editor: Noverius Laoli