JAKARTA. Peluang emiten konstruksi pelat merah, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mendapat kontrak baru semakin besar. Pasalnya, permasalahan administrasi proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi telah selesai. Dengan begitu, ADHI akan mendapatkan kontrak baru dari proyek LRT tersebut tahun ini. Padahal sebelumnya, perbedaan pendanaan antara Menteri Perhubungan dan Gubernur DKI terkait penggunaan jenis rel yang akan dipakai dikhawatirkan akan mengganggu pengerjaan proyek tersebut. Harris Gunawan, Direktur Utama ADHI mengatakan, dengan terurainya hambatan tersebut maka penandatanganan kontrak pengerjaan LRT akan dilakukan tahun ini sehingga tetap bisa rampung sesuai target di tahun 2018. "Kita sangat senang masalah tersebut selesai agar tanda tangan kontrak segera bisa dilakukan," ungkapnya pada KONTAN, Kamis (9/6).
Masalah LRT terurai, prospek ADHI kian cerah
JAKARTA. Peluang emiten konstruksi pelat merah, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mendapat kontrak baru semakin besar. Pasalnya, permasalahan administrasi proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi telah selesai. Dengan begitu, ADHI akan mendapatkan kontrak baru dari proyek LRT tersebut tahun ini. Padahal sebelumnya, perbedaan pendanaan antara Menteri Perhubungan dan Gubernur DKI terkait penggunaan jenis rel yang akan dipakai dikhawatirkan akan mengganggu pengerjaan proyek tersebut. Harris Gunawan, Direktur Utama ADHI mengatakan, dengan terurainya hambatan tersebut maka penandatanganan kontrak pengerjaan LRT akan dilakukan tahun ini sehingga tetap bisa rampung sesuai target di tahun 2018. "Kita sangat senang masalah tersebut selesai agar tanda tangan kontrak segera bisa dilakukan," ungkapnya pada KONTAN, Kamis (9/6).