KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan, masker scuba dan buff kurang efektif menangkal virus corona. Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan hal itu saat menanggapi larangan penggunaan masker scuba dan buff di dalam KRL commuter line. Lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden yang tayang Selasa (15/9/2020), Wiku menjelaskan, masker scuba atau buff adalah masker dengan satu lapisan saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus lebih besar.
"Selain itu, masker scuba biasanya mudah untuk ditarik ke leher sehingga penggunaannya tidak berarti," jelasnya. Lantas, masker seperti apa yang efektif menangkal corona? Anda mesti tahu, berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Internasional (WHO), saat ini ada lima jenis masker yang bisa menjadi APD paling efektif dalam menghadapi wabah virus Corona Covid-19.
Baca Juga: Maaf, penumpang KRL tidak boleh memakai masker scuba & buff saat menaiki kereta 1. Masker Kain
Masker kain dapat digunakan untuk mencegah penularan sekaligus mengantisipasi kelangkaan masker yang terjadi di pasar seperto apotek dan toko-toko kesehatan. Masker kain yang dibuat perlu memiliki 3 (tiga) lapisan yaitu lapisan non-anyaman tahan air (depan), microfibre melt-blown kain non-anyaman (tengah), dan kain biasa non-tenunan (belakang). Masker kain perlu dicuci dan dapat dipakai berkali-kali. Bahan yang digunakan untuk masker kain berupa bahan kain katun, scarf, dan sebagainya.
Baca Juga: Warga DKI positif corona (Covid-19) wajib isolasi di fasilitas DKI, ini daftarnya 2. Maker Bedah 2 Ply atau memiliki nama lain Surgical Mask 2 Ply
Masker bedah 2 Ply alias urgical Mask 2 Ply ini, hanya terdiri dari 2 lapisan (layers) yaitu lapisan luar dan lapisan dalam tanpa lapisan tengah yang berfungsi sebagai filter. Karena tidak memiliki lapisan filter pada bagian tengah diantara lapisan luar kedap air dan dalam yang langsung kontak dengan kulit, maka tipe masker ini kurang efektif untuk menyaring droplet atau percikan yang keluar dari mulut dan hidug pemakai ketika batuk atau bersin. Dengan begitu, masker jenis ini hanya direkomendasikan untuk pemakaian masyarakat sehari-hari yang tidak menunjukan gejala-gejala flu atau influenza yang disertai dengan batuk, bersin-bersin, hidung berair, demam, nyeri tenggorokan. Karena mudah tembus jensi masker ini tidak direkomendasikan untuk dipakai oleh tenaga medis di fasilitas layanan kesehatan, apalagi mengani pasien yang terpapar virus corona Covid-19.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie