KONTAN.CO.ID - Memasuki semester II 2017, gairah penjualan properti mulai terlihat. Kondisi ini tercermin dari penjualan atau marketing sales dari sejumlah pengembang dan penyaluran kredit perumahan. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya. Bank pelat merah yang lebih berkonsentrasi pada kredit kepemilikan rumah (KPR) mencatat pertumbuhan KPR subsidi dan non subsidi sudah melampau target perusahaan. Penyaluran KPR selama Agustus mencapai 22.666 unit atau melesat 44,9%, dari perolehan bulan Juli. Sedangkan nilai transaksinya meningkat 41,6% menjadi Rp 3,65 triliun. Menurut Indaryanto, Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk (PPRO), pertumbuhan KPR tersebut merupakan bukti bahwa bisnis properti sudah semakin bergeliat. "Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan tersebut adalah adanya tren penurunan suku bunga setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,5%," terangnya.
Masuk kuartal III, penjualan properti menggeliat
KONTAN.CO.ID - Memasuki semester II 2017, gairah penjualan properti mulai terlihat. Kondisi ini tercermin dari penjualan atau marketing sales dari sejumlah pengembang dan penyaluran kredit perumahan. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya. Bank pelat merah yang lebih berkonsentrasi pada kredit kepemilikan rumah (KPR) mencatat pertumbuhan KPR subsidi dan non subsidi sudah melampau target perusahaan. Penyaluran KPR selama Agustus mencapai 22.666 unit atau melesat 44,9%, dari perolehan bulan Juli. Sedangkan nilai transaksinya meningkat 41,6% menjadi Rp 3,65 triliun. Menurut Indaryanto, Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk (PPRO), pertumbuhan KPR tersebut merupakan bukti bahwa bisnis properti sudah semakin bergeliat. "Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan tersebut adalah adanya tren penurunan suku bunga setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,5%," terangnya.