KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Emiten pengolahan makanan dan minuman, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) optimistis target pertumbuhan pendapatan dan laba tahun 2023 akan tercapai. Pasalnya penjualan produk perseroan di dalam negeri dan ekspor pada semester-I 2023 hampir seimbang.
Director and Global Marketing Director MYOR, Ricky Afrianto, mengatakan, keseimbangan penjualan dari pasar lokal dan ekspor menggambarkan tingginya minat masyarakat Indonesia maupun mancanegara membeli dan mengkonsumsi produk Mayora. “Kita targetkan tahun 2023 ini pertumbuhan pendapatan bisa menyentuh angka Rp 30 triliun dengan laba bersih yang diincar kurang lebih di atas Rp 2,5 Triliun,” ungkap Ricky saat ditemui Kontan, Selasa (10/10).
Baca Juga: Saham-Saham yang Terdampak Pelemahan Rupiah dan Rekomendasi Analis Sebagai catatan, produk Mayora hingga kini telah diekspor ke-100 negara lebih, di mana kontribusi penjualan dari sisi ekspor per semester I-2023 mencapai 50% lebih dari total pendapatan. Jika merujuk pada laporan keuangan MYOR mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 3,1% secara tahunan atau
Year on Year (YoY) pada semester I-2023, mencapai Rp 14,8 triliun. Angka ini mengalami kenaikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat Rp 14,4 triliun.
Kalau dilihat lebih lanjut, porsi penjualan ekspor MYOR memang membesar saat penjualan domestik turun tipis. Penjualan domestik turun tipis 0,58% menjadi Rp 8,51 triliun. Penjualan ekspor MYOR di sisi lain berhasil naik 8,05% menjadi Rp 6,31 triliun. Mayoritas penjualan ekspor Mayora ditujukan untuk pasar Asia. Penjualan ekspor ke Asia saja mencapai Rp 5,92 triliun terhadap total penjualan ekspor.
Baca Juga: Kinerja Mayora Indah (MYOR) Ditopang Penjualan Minuman Olahan dalam Kemasan Dari sisi segmen penjualan, produk makanan olahan dalam kemasan mencapai Rp 8,62 triliun, berkontribusi 58% terhadap total penjualan. Sisanya Rp 6,20 triliun adalah penjualan minuman olahan dalam kemasan.
Editor: Noverius Laoli