KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pandemi covid-19 dan anjloknya harga minyak dunia masih menekan kinerja perusahaan minyak dan gas (migas), tak terkecuali bagi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Kendati begitu, MEDC masih melihat celah untuk melakukan ekspansi bisnis di tahun depan. Presiden Direktur MEDC Hilmi Panigoro masih melihat peluang tumbuhnya industri migas di Indonesia. Pasalnya, kebutuhan minyak mencapai 1,6 juta barel per hari dan masih akan tumbuh, sedangkan produksi nasional hanya sekitar 700.000 barel. "Indonesia masih tetap akan membutuhkan produksi minyak yang besar. Oleh karena itu peran perusahaan migas sangat diperlukan. Di migas kita masih tetap akan agresif untuk melakukan ekspansi baik akuisisi maupun eksplorasi," ujar Hilmi dalam media gathering yang digelar secara daring, Selasa (8/12).
Medco Energi (MEDC) masih berniat ekspansi bisnis di tahun depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pandemi covid-19 dan anjloknya harga minyak dunia masih menekan kinerja perusahaan minyak dan gas (migas), tak terkecuali bagi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Kendati begitu, MEDC masih melihat celah untuk melakukan ekspansi bisnis di tahun depan. Presiden Direktur MEDC Hilmi Panigoro masih melihat peluang tumbuhnya industri migas di Indonesia. Pasalnya, kebutuhan minyak mencapai 1,6 juta barel per hari dan masih akan tumbuh, sedangkan produksi nasional hanya sekitar 700.000 barel. "Indonesia masih tetap akan membutuhkan produksi minyak yang besar. Oleh karena itu peran perusahaan migas sangat diperlukan. Di migas kita masih tetap akan agresif untuk melakukan ekspansi baik akuisisi maupun eksplorasi," ujar Hilmi dalam media gathering yang digelar secara daring, Selasa (8/12).