KONTAN.CO.ID - Lim merupakan pria penuh perhitungan. Dia berani menginvestasikan seluruh tabungannya untuk merintis bisnis sarung tangan karet pada tahun 1991. Langkah itu setelah melakukan melakukan penelitian cukup lama dan mempelajari pasar. Dia tidak asal mengambil keputusan. Dengan persiapan matang disertai dengan kerja keras dan pantang menyerah, akhirnya Lim berhasil membawa perusahaan manufaktur kecil jadi perusahaan multinasional. Lim Wee Chai sukses membangun perusahaan pembuat sarung tangan karet di bawah bendera Top Glove dari nol hingga menjadi perusahaan multinasional berkat prinsip kerja keras dan pantang menyerah. Top Glove saat ini tercatat sebagai produsen sarung tangan terbesar di dunia dan menguasai 25% pangsa pasar global. Perusahaan ini sudah memiliki 40 pabrik yang tersebar di Malaysia, Thailand, dan China dengan kapasitas produksi 60,5 miliar lembar per tahun, serta memiliki kantor penjualan di AS dan Jerman.
Melambung di tengah epidemik HIV/AIDS (2)
KONTAN.CO.ID - Lim merupakan pria penuh perhitungan. Dia berani menginvestasikan seluruh tabungannya untuk merintis bisnis sarung tangan karet pada tahun 1991. Langkah itu setelah melakukan melakukan penelitian cukup lama dan mempelajari pasar. Dia tidak asal mengambil keputusan. Dengan persiapan matang disertai dengan kerja keras dan pantang menyerah, akhirnya Lim berhasil membawa perusahaan manufaktur kecil jadi perusahaan multinasional. Lim Wee Chai sukses membangun perusahaan pembuat sarung tangan karet di bawah bendera Top Glove dari nol hingga menjadi perusahaan multinasional berkat prinsip kerja keras dan pantang menyerah. Top Glove saat ini tercatat sebagai produsen sarung tangan terbesar di dunia dan menguasai 25% pangsa pasar global. Perusahaan ini sudah memiliki 40 pabrik yang tersebar di Malaysia, Thailand, dan China dengan kapasitas produksi 60,5 miliar lembar per tahun, serta memiliki kantor penjualan di AS dan Jerman.