KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dari dulu hingga sekarang, emas tetap digandrungi oleh masyarakat. Kecenderungan harganya yang selalu naik tinggi menjadi daya tarik utama logam kuning tersebut.

Dalam reportase Kontan.co.id, transaksi jual-beli emas tampak masih ramai di masyarakat. Fenomena ini salah satunya tergambarkan di Cikini Gold Center yang merupakan pusat penjualan emas terbaik dan terlengkap di kota Jakarta.

Anitya, pemilik Toko Yossie Berlian di Cikini Gold Center, mengungkapkan bahwa aktivitas jual-beli emas masih cukup ramai belakangan ini. Di hari biasa, rata-rata pengunjung toko emas miliknya bisa sekitar 5-8 orang dengan transaksi berkisar 30 gram per hari.

Baca Juga: Harga Emas Melemah Meski Bersiap untuk Kenaikan Mingguan Ketiga Berturut-turut

"Tapi kalau hari libur Sabtu dan Minggu, pengunjung bisa sekitar 15 - 20 orang. Namun memang tidak semuanya beli, ada yang cuma sekedar lihat saja," ujar Anitya saat ditemui Kontan.co.id, Jumat (25/10).

Anitya mengamati, biasanya pengunjung punya tujuan yang beragam saat mampir ke toko emas miliknya. Ada yang beli emas untuk perhiasan nikah, dan tidak sedikit pula yang membeli emas untuk tujuan investasi.

Sementara itu, ukuran favorit yang seringkali dibeli oleh masyarakat di toko emas miliknya yaitu 10 gram dan 25 gram. Sedangkan, untuk rasio antara pengunjung yang ingin membeli dan menjual emas cukup berimbang yakni 50 : 50.

Menurut Anitya, kemungkinan nilai transaksi jual-beli sangat dipengaruhi pada pergerakan harga emas itu sendiri. Dimana, biasanya pembelian emas akan meningkat saat harga tengah bergerak turun. Sebaliknya, harga tinggi emas menjadi kesempatan untuk jual.

Baca Juga: Cek Harga Emas Antam Logam Mulia Terbaru Hari Ini Jumat 25 Oktober 2024

Kendati demikian, dia melihat bahwa saat ini aktivitas penjualan emas belum begitu masif, meskipun harga logam mulia sudah naik ke level tertingginya. Seperti diketahui, saat ini harga emas Antam dihargai sebesar Rp 1.529.000 per gram, dengan harga pembelian kembali (buyback) sebesar Rp 1.379.000 per gram.

"Aktivitas beli dan jual masih imbang. Mungkin masyarakat masih sayang untuk jual karena tunggu harga bisa naik lagi," imbuh Anitya.

Editor: Noverius Laoli