KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyongsong tahun 2022, sudah berhembus kabar yang menimbulkan kekhawatiran sejumlah pihak, yaitu kenaikan harga energi pada tahun depan. Sudah ada beberapa agenda tahun depan terkait peningkatan harga energi, seperti peningkatan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan wacana penghapusan BBM di bawah RON 92 yaitu Premium dan Pertalite. Kedua, peningkatan harga gas Liquified Petroleum Gas (LPG) atau elpiji nonsubsidi sebesar Rp 1.600 hingga Rp 2.600 per kilogram. Meski, khusus harga LPG 3 kilogram masih tetap karena disubsidi pemerintah.
Melihat Dampak Kenaikan Harga Energi Terhadap Perekonomian Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyongsong tahun 2022, sudah berhembus kabar yang menimbulkan kekhawatiran sejumlah pihak, yaitu kenaikan harga energi pada tahun depan. Sudah ada beberapa agenda tahun depan terkait peningkatan harga energi, seperti peningkatan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan wacana penghapusan BBM di bawah RON 92 yaitu Premium dan Pertalite. Kedua, peningkatan harga gas Liquified Petroleum Gas (LPG) atau elpiji nonsubsidi sebesar Rp 1.600 hingga Rp 2.600 per kilogram. Meski, khusus harga LPG 3 kilogram masih tetap karena disubsidi pemerintah.