Melonjak 44%, Wika Beton (WTON) raih kontrak baru Rp 4,2 triliun hingga Oktober 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) semakin gencar membidik kontrak-kontrak anyar. Anak usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ini meriah kontrak baru senilai Rp 4,2 triliun hingga Oktober 2021.

Sekretaris Perusahaan WTON Yuherni Sisdwi Rachmiyati menerangkan bahwa kontrak baru Wika Beton hingga Oktober 2021 didominasi dari swasta dengan 60,77%. Disusul dari WIKA sebesar 19,72%, BUMN sebanyak 17,09%, dan pemerintah sebesar 2,42%.

Adapun top proyek dengan nilai kontrak tertinggi antara lain kereta cepat Jakarta-Bandung senilai Rp 739 miliar, pembangunan sinyal dan telekomunikasi jalur ganda kereta api Mojokerto-Lintas Surabaya Solo sebesar Rp 130,19 miliar, Kawasan Industri Terpadu Batang senilai Rp 118,91 miliar, Bandara Internasional Kediri sebesar Rp 115,67 miliar, dan RKEF Smelter Nikel Line 3&4 sebesar Rp 106,5 miliar.


"Kalau dari sektor infrastruktur masih besar, 71,4%. Dari penjualan, kalau dikelompokkan per pelanggan, WIKA Group masih dominan," ujar Yuherni dalam Media Visit bersama Kontan.co.id yang digelar secara virtual, Rabu (3/11).

Baca Juga: Hingga September 2021, Wijaya Karya Beton (WTON) raih kontrak baru Rp 3,56 triliun

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan, Human Capital, & Manajemen Risiko WTON Imam Sudiyono mengungkapkan bahwa kontrak baru yang dikantongi WIKA Beton mengalami kenaikan yang signifikan. Sebagai pembanding, WTON membukukan kontrak baru senilai Rp 2,9 triliun pada Oktober 2020 lalu.

Artinya, dengan capaian Rp 4,2 triliun per bulan Oktober, raihan kontrak baru WTON melesat 44,82%. Menurut Imam, kenaikan kontrak baru WTON juga seiring peningkatan market share di industri precast yang telah tergambar sejak tahun lalu.

"Di situasi pandemi ini, marketing sales kami malah naik, yang tadinya 26,4%, menjadi 40,6%. Naiknya cukup signifikan, memang di situasi pasar yang turunnya juga lumayan besar. Tapi kami bisa menjaga sebagai market leader di industri precast," terang Imam.

Dengan sejumlah proyek potensial yang masih dibidik di sisa tahun ini, WTON pun optimistis bisa mengejar perolehan kontrak anyar senilai Rp 4,8 triliun di sepanjang 2021.

Meski getol mencari kontrak baru, tapi WTON selektif dalam mengucurkan belanja modal (capex). Pada tahun ini, WTON mengestimasikan capex sekitar Rp 360 miliar.

"Kami akan selektif, karena situasi utilisasi tidak terlalu bagus, jadi (capex) dalam rangka pembenahan saja," imbuh Imam.

 
WTON Chart by TradingView

Editor: Anna Suci Perwitasari