KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para investor masih bisa
full senyum sepanjang tahun ini! Pasalnya, keuntungan dari dividen yang dibagikan emiten pada tahun ini masih menjadi daya tarik utama, bahkan lebih menarik bila dibandingkan potensi kenaikan harga saham (capital gain). Tengok saja, sebagian besar saham berkapitalisasi pasar besar (big caps) yang tergabung dalam indeks IDX High Dividend 20 menawarkan keuntungan utama melalui dividen dibandingkan dengan
capital gain. Melansir data
Bloomberg, emiten seperti ADRO, ASII, ANTM, BBRI, UNTR, TLKM, UNVR, BBNI, SMGR, KLBF, INKP, dan BRPT tercatat memberikan dividen
yield lebih tinggi daripada kenaikan harga saham.
Baca Juga: Emiten Gencar Divestasi Anak Usaha, Cermati Rekomendasi Sahamnya Sementara, emiten seperti PTBA, ITMG, BMRI, INDF, BBCA, ICBP, AMRT dan TPIA lebih unggul dalam memberikan keuntungan melalui
capital gain.
Founder Stocknow.id, Hendra Wardana mengatakan keuntungan dari dividen dan
capital gain sering dibandingkan untuk menentukan strategi investasi terbaik terutama dalam kondisi pasar seperti tahun 2024, di mana banyak saham
big caps mengalami tekanan harga sejak awal tahun. Hendra menghitung, secara matematis dividen
yield diperoleh dengan membagi total dividen per saham dengan harga sahamnya, sehingga memberikan pendapatan tetap yang menarik di tengah volatilitas pasar. Namun, keuntungan dari dividen biasanya bersifat jangka pendek, sedangkan
capital gain memiliki potensi lebih besar dalam jangka panjang jika harga saham mengalami apresiasi signifikan. "Tahun 2024 menjadi tahun di mana dividen memberikan keuntungan yang lebih signifikan dibandingkan
capital gain," kata Hendra kepada Kontan, Kamis (5/12).
Baca Juga: Adaro Andalan (AADI) ARA Usai Melantai di Bursa, Harga Melonjak 19,82% Tekanan pasar global akibat ketidakpastian ekonomi dan penurunan harga saham
big caps membuat investor lebih memilih strategi berbasis dividen. Emiten berbasis komoditas seperti ADRO dan ITMG, yang mencatatkan laba besar dari lonjakan harga komoditas sebelumnya memberikan dividen tinggi yang menjadi daya tarik utama. Selain itu, penghasilan pasif dari dividen menjadi pilihan aman bagi investor di tengah kondisi pasar yang tidak menentu. "Dengan demikian, dividen menjadi sumber pendapatan yang stabil di tengah volatilitas, menjadikannya lebih menarik dibandingkan potensi
capital gain yang tidak pasti," ucap Hendra.
Untuk tahun 2025, Hendra menuturkan strategi berbasis dividen tetap menarik, namun investor juga perlu memperhatikan potensi
capital gain. Suku bunga yang diproyeksi turun serta penguatan IHSG memberikan peluang bagi emiten
big caps untuk pulih dari tekanan harga.
Baca Juga: Sejumlah Emiten Ini Tebar Dividen Interim, Cermati Rekomendasi Analis Namun, laba beberapa emiten khususnya di sektor komoditas, diperkirakan menurun sehingga
yield dividen mungkin tidak setinggi 2024. "Oleh karena itu, strategi kombinasi dengan mempertimbangkan potensi dividen tinggi dan peluang
capital gain lebih dianjurkan, terutama untuk memaksimalkan keuntungan dari kedua sisi," jelasnya.
Editor: Noverius Laoli